KIRAM – Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, mengajak masyarakat untuk memelihara budaya. Mata rantai budaya tak boleh putus dan harus terus dilestarikan.
Ajakan ini seiring dengan perubahan zaman dan perkembangan teknologi, buah karya leluhur itu kurang menjadi perhatian kaum muda.
Memelihara budaya dan seni, menurut Paman Birin, sapaan akrabnya, tidaklah mudah. Namun bagaimanapun, warisan tradisi harus terus diperkenalkan pada kaum muda.
“Sehingga tidak putus mata rantainya, seperti halnya kesenian kuda lumping ini”, tegas Paman Birin ketika membuka Festival Kreasi Kuda Lumping di Kiram Park, Kabupaten Banjar, Ahad (8/12).
Seni kuda lumping, lanjut Paman Birin, memiliki daya tarik tersendiri dari segi cerita, gerak, dan pakaiannya. Bahkan melalui berbagai seni dan budaya dapat membuka ruang untuk persaudaraan, kesatuan, dan persatuan di antara masyarakat.
Sementara itu Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, Ahmad Subakti menjelaskan, festival diikuti sebanyak 14 peserta, terdiri dari beberapa kab/kota se-Kalsel.
Setiap peserta festival diberikan waktu maksimal 30 menit untuk menampilkan kreasi kuda lumping terbaiknya.
“Sasaran kami pada festival ini, mewujudkan keanekaragaman suku dan budaya, baik Jawa maupun Banjar bisa menyatu melalui seni,” pria yang akrab disapa Paman Nanang itu.
Dalam festival ini, total hadiah yang disediakan penyelenggara sejumlah Rp 30 juta, serta uang pembinaan untuk paguyuban-paguyuban kuda lumping di kab/kota se-Kalsel. (dev)