BANJARBARU – Gerakan Revolusi Hijau dalam upaya rehabilitasi lahan kritis dan pelestarian lingkungan di Provinsi Kalimantan Selatan semakin masif digalakkan.
Semua komponen masyarakat, instansi pemerintah, swasta, generasi muda, mahasiswa, dan pelajar pun turut berpartisipasi.
Seperti Persemaian Permanen “Keren” seluas 5 hektar dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Barito Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Instansi vertikal ini setiap tahunnya menyiapkan satu juta bibit untuk disemai. Hasil semai yang sudah jadi batang pohon kemudian dibagikan ke masyarakat secara gratis.
BPDASHL Barito juga bekerja sama dengan instansi daerah dan pusat yang membidangi lingkungan hidup dan kehutanan menebar bibit dan melakukan penanaman.
“Saya atas nama pemerintah daerah dan masyarakat, saya mengapresiasi partisipasi Balai Pengelolaan BPDASHL Barito Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam mendukung Gerakan Revolusi Hijau,” ucap Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, Kamis (12/12) pagi.
Salah satu bentuk dukungan itu, sebut Paman Birin, — sapaan akrabnya,– adalah Revitalisasi Persemaian Permanen “Keren” yang beralamat di Jl. Sei Salak, Batu Besi, Landasan Ulin Timur, Banjarbaru.
Gerakan Revolusi Hijau tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar membiasakan diri menanam secara masif.
Dijelaskan Paman Birin, tujuan digalakkan revolusi hijau tersebut demi menjaga lingkungan ke depan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat
Gubernur juga mengapresiasi jenis batang pohon yang ditanam merupakan jenis tanaman rakyat, seperti sengon dan trembesi serta tanaman buah-buahan di antaranya pete, alpukat, kasturi, dan pohon jati.
Satu lagi yang perlu digalakkan sebutnya adalah penanaman pohon lombok apapun jenisnya untuk ditanam di masing-masing pekarangan rumah.
Selain kegiatan penanaman, pada kegiatan tersebut juga dilakukan Peresmian Persemaian Permanen “Keren”.
Pada kegiatan tersebut, Paman Birin bersama Kadishut Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq dan Kepala
Balai Pengelolaan BPDASHL Barito Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan turut melakukan penanaman pohon.
Sementara itu, Kepala BPDASHL Barito, Zainal Arifin menjelaskan, revitalisasi persemaian permanen ini dimanfaatkan agar generasi milenial mendapatkan edukasi pembibitan dan mendukung Revolusi Hijau di Kalsel.
Bibit yang disediakan betsifat l dengan menyediakan adalah bibit produktif, buah-buahan, dan tanaman bermanfaat.
“Kami mensupport program Revolusi Hijau yang digerakkan Gubernur Kalsel melalui Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel dengan kapasitas persemaian produksi 1 juta batang pertahunnya yang diberikan gratis kepada masyarakat,” jelas Zainal Arifin yang saat ini tengah melakukan pengembangan tanaman bambu di Persemaian Permanen “Keren” Banjarbaru.
Diketahui, total jumlah pembibitan di Kalsel sebanyak 2 juta 250 juta batang setahun atau senilai dengan Rp 2,2 miliar untuk mendukung pembibitan gratis kepada masyarakat Kalsel.
Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan Prov Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq, merasa sangat terbantu dengan dukungan BPDASHL tahun ini dengan 83 titik persemaian semi permanen yang memproduksi 3,2 juta hektar.
“Untuk Pemprov Kalsel sendiri kita memiliki 11 persemaian semi permanen dengan produksi rata-rata 500 ribu bibit. Kita akan produksi 5 juta bibit pertahunnya. Diharapkan dapat mencukupi kebutuhan Revolusi Hijau yang saat ini sedang ramai di masyarakat,” harap Hanif Faisol. (dev/bdm)