BANJARBARU – Kondisi hutan lindung Liang Anggang, Banjarbaru, yang kondisinya mulai kritis, rupanya mengusik Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor untuk menyelamatkannya.
Terusiknya Paman Birin, sapaan familiar untuk orang nomor satu di provinsi tertua di Pulau Kalimantan ini, tampaknya pun sangat wajar.
Pasalnya, kawasan tersebut merupakan satu-satunya hutan lindung yang berada paling dekat dengan pusat etalase pemerintahan Banua.
Karena kondisinya yang demikian itulah, Paman Birin kemudian meminta Dinas Kehutanan Kalsel untuk melakukan penyelamatan.
Gayung pun bersambut, setelah hujan yang mengguyur Banjarbaru reda, Minggu (5/1) pagi, seluruh punggawa dishut mulai menjalankan instruksi Paman Birin.
Dipimpin langsung Kepala Dinas Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq, seluruh personel melakukan penanaman. Selain ribuan pohon galam, juga pohon minyak kayu putih.
Padahal ketinggian air yang menggenangi rawa gambut di kawasan itu hampir sepinggang. Tak pelak lagi, sangat menyulitkan meski sekedar berjalan.
Menurut Kadishut Hanif Faisol Nurofiq saat ditemui di sela aksi penanaman, kegiatan rehabilitasi ini akan terus dilaksanakan sampai tuntas, sehingga fungsi hutan lindung bisa optimal.
“ke depan sedang didesain landscape kawasan hutan oleh akademisi ULM untuk berbagai fungsi, seperti ekowisata, pendidikan, dan penelitian. Juga telah dikerjasamakan untuk menjadi laboratorium lapangan hutan rawa gambut,” jelas Hanif.
Hutan Lindung Liang Anggang, lanjut Hanif, mempunyai fungsi beragam. Termasuk pula sebagai show window dan tempat edukasi bagi masyarakat sekitar. Termasuk pula bagaimana pentingnya ekosistem rawa gambut sebagai pendukung dan penyangga kehidupan.
“Oleh sebab itu, tidak boleh kendor sedikitpun untuk segera melakukan rehabilitasi kawasan ini karena kondisinya yang sudah mulai kritis,” pungkasnya. (bdm/foto: ist)