BANJARMASIN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalsel, menggelar rapat koordinasi terkait Indeks Kerawanan Pilkada 2020 di Hotel G-Sign Banjarmasin, Rabu (11/3/2020).
Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor saat membuka rakor tersebut mengatakan, Pilkada 2020 di Kalsel harus dipersiapkan sedini mungkin.
“Kita semua yang terlibat dalam penyelenggaraan pesta demokrasi pemilu/pilkada, harus mempersiapkan sedini mungkin,” sebutnya.
Paman Birin mengapresiasi gelar rakor indek kerawanan pemilukada yang dilaksanakan Bawaslu.
Menurutnya, rakor juga sebagai bentuk dari persiapan. Ini karena kita semua pasti menginginkan kegiatan pilkada berjalan sukses.
Pemprov Kalsel juga sudah melakukan persiapan untuk mendukung proses kelancaran Pilkada 2020.
“Kemarin ASN sudah saya beri pemahaman bahwa ASN harus netral, titik tidak pakai koma. Intinya pilkada harus terlaksana lancar, aman, dan rakyat merasa senang dengan helatan pilkada, ” tandas Paman Birin.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kalsel, Erna Kasypiah mengatakan, ada empat indikator dimensi penilaian yang diukur penyelenggara pengawas pemilu.
Penilaian terkait sosial politik, partisipasi, pemilu yang bebas dan jurdil, serta proses kontestasi.
“Data yang dikumpulkan Bawaslu RI, ada 4 indikator secara detil kita sampaikan di rakor, intinya kami sebagai penyelenggara ingin adanya pengawasan partisipatif untuk mencegah pelanggaran Pilkada.
“Paling tidak meminimalisir pelanggaran. Dalam IKP misal netralitas ini jadi bagian penting,” terangnya.
Tahun ini, Kalsel akan menyelenggarakan Pilkada 2020 di tujuh kabupaten/kota se-Kalsel.
Berdasarkan data, indikator kerawanan tertinggi ditetapkan di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Kotabaru. (end)