BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Kehutanan menyulap cangkang sawit menjadi cairan disinfektan (asap cair).
Disinfektan ini digunakan sebagai cairan pembasmi kuman penyakit untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor mengatakan, cairan disinfektan yang langka di pasaran pasca merebaknya virus corona (Covid-19) tidak boleh dijadikan hambatan untuk terus menggalakkan upaya disinfeksi di tengah masyarakat.
Virus corona harus dimusnahkan secara masif, supaya penyebarannya bisa ditekan.
Paman Birin mengatakan, Pemprov Kalsel mengerahkan seluruh sumber daya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Cairan alami ini merupakan salah satu wujud nyata Pemprov dalam menekan secara masif penyerbaran Covid-19,” ucapnya, usai melakukan penyemprotan di lingkungan Setda Prov Kalsel, Banjarbaru, Senin (6/4) siang.
Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Hanif Faisal Nurrofiq mengatakan, dalam satu hari Kelompok Tani Hutan (KTH) dapat memproduksi sebanyak 800 liter asap cair dari 40 tungku asap tersebar di Kalsel.
“Mulai minggu kemarin, cangkang sawit dibakar secara terus menerus. Satu tungku mampu memproduksi 20 liter, sehingga jika 40 tungku kami mampu memproduksi 800 liter sehari,” ucapnya.
Kadishut juga mengatakan, penyemprotan akan dilakukan se-Kalsel dengan tenaga 230 orang menggunakan cairan mencapai 5400 liter disinfektan yang sudah dicampur dengan air.
Dirinya juga menyampaikan, asap cair ini juga dibagikan secara gratis kepada masyarakat.
“Semua RT akan kita bagikan, Pemprov sangat serius, kita akan kawal ini hingga dibagikan kepada masyarakat, sehingga tidak ada lagi kendala disinfektan di masyarakat,” ucapnya.
Asap cair ini diproduksi oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) di bawah binaan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan dan Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) di bawah binaan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan. (syh)