Banjarbaru – Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor mengikuti rapat terbatas melalui Videoconference (Vidcon) bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk mengevaluasi penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa wilayah di Indonesia, di Command Center Setdaprov Kalsel, Banjarbaru, Senin (27/4).
Presiden Joko Widodo meminta agar setiap daerah dapat meningkatkan jumlah pengujian sampel spesimen Covid-19.
“Perlunya tes masif untuk ODP, PDP, pelacakan yang agresif, pelacakan betul-betul dilaksanakan, juga lakukan isolasi yang terpapar positif dengan ketat,” ucapnya.
Hal tersebut harus terus-menerus dilaksanakan di seluruh daerah. “Sekali lagi pengujian sampel yang masif, pelacakan yang agresif dan isolasi yang ketat,” tegas Presiden.
Presiden juga meminta kepada para gubernur untuk terus mensosialisasikan kepada masyarakat terkait pentingnya cuci tangan, menggunakan masker, disiplin menjaga jarak serta menghindari kerumunan.
Disampaikan Presiden jika skenario PSBB berjalan dengan baik maka masa puncak pandemi terjadi pada awal bulan Juni, namun jika masyarakat tidak patuh maka wabah covid akan berlangsung lebih lama lagi.
Jokowi meminta kepada seluruh masyarakat untuk patuh sehingga PSBB ini dapat berjalan efektif.
Jokowi juga membeberkan beberapa arahan terkait penanggulangan covid yaitu dengan menekan penyebaran covid terlebih dahulu, jika grafiknya sudah mendatar kemudian menyalurkan bantuan sosial, setelah itu baru memberikan stimulus ekonomi. (Syh/Ary)