Banjarbaru – Temuan dibalik pemetaan kasus positif Covid 19 Kalsel yang dilakukan tim gugus tugas Percepatan Penanganan Covid 19 di Kalsel. KasusĀ positif Covid yang terdeteksi petugas medis di Kalsel didominasi orang dengan gejala klinis yang ringan saja.
HM Muslim Jubir Gugus Tugas Provinsi Kalsel, Jumat (1/5) memaparkan berdasarkan penanganannya, sebanyak 73,80 persen pasien positif yang terdapat di Kalsel dilakukan isolasi mandiri dan dikarantina khusus.āSementara sisanya sebesar 26,20 persen dilakukan perawatan secara intensif di rumah sakit,ā ungkap Muslim.
Menilik daripada perbandingan tersebut dapat dikatakan temuan kasus positif di Kalsel mayoritas pasien dengan gejala klinis yang ringan saja. āBerdasar protokol penanganan pasien positif bagi yang memiliki gejala klinis ringan namun terkonfirmasi positif ditangani dengan melakukan isolasi mandiri atau melakukan karantina khusus terhadap yang bersangkutan,ā kata Muslim.
Sementara pasien terkonfirmasi positif dengan gejala berat maka akan dirawat di ruang isolasi rumah sakit rujukan.
Dari pemetaan berdasar jenis kelamin kasus positif di Kalsel masih didominasi laki-laki dengan prosentase sebanyak 74,7 persen. āSementara untuk perempuan yang terpapar Covid sebesar 23,3 persen,ā terang Muslim.
Saat ini, Penanganan Covid 19 di berbagai fasilitas layanan kesehatan primer terus dilakukan peningkatan baik kesiapan peralatan maupun personel yang ada. āLayanan kesehatan primer mulai dari puskesmas, klinik, rumah sakit negeri rujukan maupun non rujukan serta rumah sakit swasta terus diupayakan untuk menyiapkan ruang isolasi bagi pasien Covid 19,ā ujar Muslim.
Peningkatan jumlah ruang isolasi berguna dalam rangka mengantisipasi lonjakan pasien Covid di berbagai daerah. ā Adanya ruang isolasi ini adalah strategi untuk pemisahan pasien beresiko dengan yang lain,ā kata Muslim.
Kemenkes RI telah menetapkan 5 rumah sakit rujukan di Kalsel yaitu RS Ulin dan RS Ansari Saleh di Banjarmasin, RS Hassan Basery Kandangan, RS Boejassin Tala, dan RS Idaman Banjarbaru. Ary