Banjarbaru – Penanganan Covid 19 di Kalsel terus mengalami perbaikan. Disamping ada peningkatan jumlah temuan kasus positif di lapangan hasil giat tracking, tracing dan testing, jumlah pasien sembuh juga terus bertambah dalam beberapa hari terakhir ini.
Dilaporkan HM Muslim Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kalsel, Minggu (3/5) sore di Command center Setdaprov Kalsel di Banjarbaru, total kasus positif pada hari ini tercatat sebanyak 196 kasus.
“Sebanyak 154 diantaranya dalam perawatan baik di rumah sakit atau isolasi mandiri dan karantina khusus, Dinyatakan sembuh 31 orang dan meninggal 11 kasus.,” papar Muslim.
Kabar baik pada hari ini adalah sebanyak 7 pasien lagi dinyatakan sembuh setelah dirawat akibat mengalami paparan Covid 19. Dengan sambuhnya 7 pasien tersebut maka angka kesembuhan pasien Covid terus meningkat.
”7 pasien positif yang sembuh semua dirawat di RS Ulin, karena itu selaku gugus tugas kami memberikan apresiasi dan terima kasih atas upaya yang telah dilakukan tim medis setempat,” kata Muslim.
Pasien sembuh adalah KS Covid 30 laki-laki asal Banjarbaru usia 55 tahun, KS 35 laki-laki usia 68 asal Banjarmasin, KS 39 laki2 usia 39 asal Banjarmasin. Kemudian KS 40 laki2 asal Tanbu usia 67 tahun, KS 45 laki2 56 tahun asal Banjarmasin, KS 77 laki2 usia 52 tahun asal Banjarmasin dan terakhir KS 61 laki2 asal Hulu Sungai Selatan.
Kabar buruknya dilaporkan pada hari juga ada satu pasien yang meninggal akibat positif Covid.
Kasus PDP hingga saat ini tercatat 40 kasus atau meningkat 6 kasus dibanding sehari sebelumnya.
Ada dinamika dalam kasus PDP. “PDP yang negatif Covid satu orang asal Tanbu, ada juga PDP yang meninggal beberapa orang dan sebanyak 10 PDP baru masuk baik di RS Ulin, RS Ansari Saleh, RS Ratu Zaleha dan RS Datu Sanggul,” ungkap Muslim.
Jumlah ODP pada hari ini berkurang signifikan dibanding sehari sebelumnya. Jumlah ODP sehari sebelumnya tercatat 1273 orang, pada hari ini menurun menjadi 1227 orang.
”Ada pengurangan 46 ODP dibanding Kemaren,” kata Muslim.
Muslim mengatakan saat ini gugus tugas terus melakukan upaya di lapangan meningkatkan kegiatan surveilance epidemiologi agar dapat secepatnya melakukan penanganan terhadap terduga kontak erat maupun yang masuk lingkar klaster tertentu. “Tentunya dengan semakin cepat menemukan kasus baru yang masih di tengah masyarakat maka pencegahan penularan dapat dilakukan secara dini,’ kata Muslim. Ary/rny