Banjarbaru – Kebehasilan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) bergantung tingkat kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi imbauan dan aturan pencegahan penularan Covid 19. Karena itu dalam pelaksanaan PSBB diharapkan para petugas di lapangan mengedepankan pendekatan humanisme dan etika dalam penegakkan aturan.
Ketua Harin Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kalsel H Abdul Haris Makkie meminta semua pihak agar sepakat untuk mengedepankan pendekatan humanisme dan beretika saat pelaksanaan PSBB. “Perlunya mengedepankan pendekatan yang humanisme dan beretika mengingat kondisi psikologi masyarakat pada saat yang tak menguntungkan seperti saat ini,” harap Haris didampingi Wakil Ketua Harian Gugas Covid 19 Kalsel Hanif Faisol Nurofiq saat konfers di Banjarbaru, Rabu (13/5).
PSBB sebenarnya adalah upaya melindungi masyarakat dari penularan virus Covid lebih luas dalam satu wilayah.”Karena itulah masyarakat perlu dilibatkan agar disiplin dalam mentaati aturan selama pelaksanaan PSBB,” kata Haris.
Sesuai arahan gubernur, Gugus Tugas Provinsi akan mengerahkan seluruh sumber daya untuk segera memutus mata rantai penukaran Covid melalui pelaksanaan PSBB. “Gugus tugas akan dibantu SKPD untuk secara masif turun ke masyarakat mensosialisasikan pencegahan penularan Covid 19 dan menggugah masyarakat agar mematuhi aturan saat pelaksanaan PSBB,” kata Haris.
Sementara Hanif Faisol Nurofiq menambahkan dalam kegiatan sosialisasi tersebut Pemprov akan membentuk tim edukasi dan informasi yang akan diterjunkan agar masyarakat secara masif. Diharapkan dengan meningkatnya sosialisasi maka masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam upay pencegahan Covid dan mematuhi imbauan pemerintah.
Penerapan PSBB di Banjarbaru, Banjar dan Barito Kuala secara serentak dimulai tanggal 16 Mei 2020 tepat pukul 00.01 Wita. Tiga daerah tersebut menyusul Kota Banjarmasin yang telah lebih dulu melaksanakan PSBB. Ary