BANJARBARU – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Abdul Haris, mengikuti rapat video conference (vicon) bersama Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Video conference ini digelar sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo terkait perumusan protokol masyarakat produktif dan aman Covid-19 di ruang Command Center, Banjarbaru, Kamis (21/5) sore.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah berencana akan memberlakukan kebijakan kehidupan new normal di tengah pandemi global Covid-19. Salah satu maksud dilakukannya hal tersebut adalah untuk mendorong perekonomian.
Menko Perekonomian menjelaskan bahwa rencana tersebut tidak akan bisa dilakukan secara langsung. Kata dia, Indonesia harus memiliki tingkat reproduction rate (R0) 1,97 hingga 5,4 untuk bisa menuju kehidupan dengan gaya yang baru.
Ada beberapa indikator masyarakat produktif dan aman Covid-19, di antaranya terkait dengan bagaimana untuk tidak menambah penularan, memperluas penularan atau semaksimalnya mengurangi penularan.
Selanjutnya, indikator sistem kesehatan. Seberapa tinggi adaptasi dan kapasitas dari sistem kesehatan bisa merespon untuk pelayanan Virus Corona.
Menurutnya, jumlah kasus baru Virus Corona harus lebih kecil dari kapasitas pelayanan kesehatan yang tersedia.
Lalu, kapasitas pelayanan kesehatan Covid-19 seharusnya 60% dari total kapasitas kesehatan.
Dikatakan Menko Perekonomian, hidup manusia harus terus berlanjut di tengah pandemi Covid-19. Namun harus menyesuaikan diri dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona, Doni Monardo mengatakan bahwa protokol masyarakat produktif dan aman dari Covid-19 merupakan konsep menuju tatanan hidup normal baru.
“Ini adalah sebuah rencana atau konsep, menuju tatanan the new normal,” katanya.
Dikatakan Doni Monardo, kondisi new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal, namun tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. (syh)