BANJARBARU – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan terus bergerak guna memutus penyebaran Covid-19.
Upaya lain yang dilakukan adalah dengan merancang model pasar percontohan penerapan protokol kesehatan.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan, Abdul Haris Makkie mengatakan, pembinaan pasar percontohan dengan menerapkan protokol kesehatan merupakan hasil dari evaluasi sebelum dan sesudah Hari Raya Idul Fitri.
Menurutnya, pasar menjadi episentrum penyebaran Covid-19 karena masyarakat yang belum disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Dari 10 kabupaten/kota yang dimonitor, rata-rata hampir 50 persen masyarakat belum patuh dengan protokol kesehatan, terutama tidak menggunakan masker, baik pedagang maupun pengunjung,” paparnya, saat memimpin rapat di Ruang Rapat Aberani Sulaiman, Perkantoran Setdaprov Kalsel, Rabu (25/5).
Sementara itu, Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, ada 2 dari 26 pasar yang menjadi contoh penerapan protokol kesehatan di Kota Banjarmasin .
Pasar itu di antaranya pasar (basah) Pekauman dan pasar (kering) Pasar Baru.
Pasar basah merupakan tempat berkumpulnya para penjual ikan dan lainnya, sementara pasar kering tempat di mana para penjual baju dan lainnya.
Menurutnya, dipilihnya 2 pasar tersebut menjadi pasar percontohan karena memiliki jalur yang mudah untuk dikendalikan.
Dikatakannya, untuk mencegah penyebaran Covid-19, Gugus Tugas Kalsel akan men-support para pedagang pasar dengan masker, sekat plastik, sarung tangan, dan tempat cuci tangan.
Selain itu disampaikannya, tim Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dari SKPD Pemprov Kalsel juga turun langsung mensosialisasikan pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan.
LO BNPB Brigjend (Purn) Syahyudi menilai, masih ada masyarakat di Kalsel yang belum disiplin dalam menggunakan masker. Ini menurutnya akan sangat rentan terhadap penyebaran Covid.
Dirinya menyarankan agar membuat pemetaan jarak antar pedagang. Hal ini dilakukan dalam rangka menghindari kerumunan dalam penyebaran virus corona. (syh)