Kotabaru – Tidak ada pekerjaan yang sia-sia, begitulah Aulia Kasih siswi kelas 3 SDN Sungai Taib Kotabaru yang mengungguli sepuluh peserta Lomba Bercerita tingkat SD/MI se Kalimantan selatan. Aulia mengatakan selama pandemi Covid-19, ia sangat giat berlatih untuk membuktikan bahwa dengan usaha maka akan meraih kemenangan.
Aulia Kasih membawakan cerita daerah berjudul “Legenda Gariwak manumbak Babi” diurutan pertama dengan nilai 266, disusul posisi kedua Aisyah Humaira siswi MIN 9 Hulu Sungai Utara dengan nilai 261, selanjutnya diposisi ketiga Meisya Audrey Farisa Rahim Siswi SDN Keraton 4 Manarap Kabupaten Banjar dengan nilai 253.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan Dra. Hj. Nurliani. M.AP (Bunda Nunung) mengungkapkan bahwa acara lomba bercerita ini diikuti oleh 10 peserta dari kabupaten dan kota di Kalsel, sebanyak 6 peserta hadir live sedangkan 4 peserta melalui fasilitas virtual Zoom dan tanpa diwakili oleh 3 peserta dari Kota Banjarmsin, Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Tapin.
Bunda Nunung mengatakan bahwa anak-anak yang mengikuti lomba bercerita ini adalah seluruhnya menjadi juara karena mereka berani tampil dipanggung dan via virtual untuk bereskpresi menyajikan cerita banjar yang menjadi kenangan mereka pada saat dewasa kelak, hal ini untuk menumbuhkembangan minat baca dan keterampilan anak-anak untuk berani tampil didepan banyak orang tanpa rasa canggung.
Beliau menambahkan bahwa di era milenial sekarang diperlukan keberanian untuk tampil berinovasi dan berkreasi salah satunya dengan mengikuti lomba bercerita ini, harapan beliau Aulia Kasih yang mewakili Kalsel akan masuk dalam 3 besar pada Lomba tingkat Nasional kelak dibulan September 2020 di Jakarta.
Ditempat terpisah Dewan Juri Wildan Akhyar, Mukhlis Maman dan Hj. Arbayah mengungkapkan bahwa peserta sangat bagus dan berani mengekspresikan dirinya dengan tampilan dan gaya bercerita dan tanpa canggung didepan audiens.
Lomba Bercerita tingkat SD/MI se Kalimantan Selatan ini setiap tahun diselenggarakan oleh Dispersip Kalsel dengan alokasi Dana Dekonsentrasi dari Perpusnas RI, tahun ini dilaksanakan di gedung pertemuan Dispersip Kalsel dengan menerapkan protokol kesehatan. Ary