BANJARMASIN – Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor bersama Forkopimda dan segenap komponen masyarakat di Kalimantan Selatan terus bekerja keras memutus mata rantai penularan Covid-19.
“Semua harus bergerak melawan penyebaran Covid-19. Dari pemerintah daerah sampai dunia usaha, masyarakat, bersama-sama melawan Covid-19,” kata Gubernur Sahbirin Noor, Selasa (21/7).
Segala daya dan upaya yang dimiliki, baik itu secara personel, peralatan, dan dukungan anggaran telah dikerahkan.
Salah satu dampak positif gotong royong itu adalah antrean uji swab yang sudah mulai terurai.
Ini berkat bantuan peralatan pusat dan kerja sama dengan fasilitas kesehatan dan pihak swasta.
“Alhamdulillah Kalsel sudah mampu mengurai antrean uji swab dan sudah berkurang penumpukan uji swab,” ucapnya.
Gubernur Kalsel yang akrab disapa, — Paman Birin ini,– secara intens dan serius menyampaikan banyak arahan dan petunjuk untuk memutus mata rantai penularan virus Covid-19 di Kalsel.
Dikatakan, penyebaran virus corona bisa ditekan jika semua pihak bergotong royong untuk saling membantu.
Hal lain yang paling penting adalah peran pemerintah daerah untuk terus memberikan sosialisasi protokol kesehatan melalui tim komunikasi informasi dan edukasi (KIE) dengan melibatkan segenap pihak.
Gubernur juga menyinggung soal penggunaan anggaran penanganan Covid-19 yang harus efektif dan efisien.
Senada dengan Gubernur Paman Birin, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, HM Muslim mengatakan, jika ditotal Kalsel mampu melakukan uji spesimen sebanyak 1.218 perhari yang diperiksa di layanan kesehatan, baik milik pemerintah maupun swasta.
Menurutnya, dengan melakukan kerja sama pemeriksaan saat ini tidak ada lagi penumpukan uji spesimen.
“Tidak ada penumpukan uji spesimen, semuanya on process,” katanya.
Muslim yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel mengatakan, Kalsel juga sudah mengirim 1100 spesimen ke Universitas Andalas Padang juga untuk dilakukan pengujian demi mengurai antrean pengujian di Kalsel.
Disampaikan Muslim, upaya penelusuran menurutnya akan terus dilakukan mengingat angka risiko penularan Covid-19 di Kalsel masih cukup tinggi dengan grafik perkembangan kasus positif yang masih terus naik.
Sementara itu, Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar mengatakan, pihaknya akan meningkatkan kapasitas uji spesimen mencapai 1.834 per hari.
Roy merinci, uji dilakukan di BBTKL sebanyak 500, RSUD Ansari Saleh sebanyak 186, RSUD Ulin 728, Litbangkes 48, RSUD Boejasin 188, RS Bhayangkara 188.
“Uji di RSUD Boejasin sudah diinstal, operasional setelah supervisi dari BBTKL,” katanya.
Menurut Roy, selain meningkatkan kemampuan uji spesimen, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel juga terus menambah karantina khusus di kabupaten/kota dan meningkatkan pelayanan RS Rujukan Covid.
Hal lain, mendorong pembangunan Kampung Tangguh Banua di setiap zona merah dengan konsep pemberdayaan masyarakat. (syh/bdm)