Banjarmasin – Pemprov Kalsel melalui Gugus Tugas Provinsi mengambil langkah konkret dalam penanganan Covid 19 dengan menggelar tes swab 10 ribu specimen di seluruh Kabupaten/Kota. Tes swab masif digelar mulai 14 Agustus 2020, dilaksanakan di seluruh fasilitas kesehatan hingga tingkat puskesmas.
Testing masif ini bekerjasama Tim Gugus Tugas kabupaten/kota serta didukung BNPB Pusat dan TNI/Polri serta stake holder terkait.
Gubernur Kalsel Paman Birin Berpesan agar dalam pelaksanaan tes swab harus mengedepankan edukasi maupun persuasif. “ini penting agar masyarakat mengetahui tujuan dan manfaat dari kegiatan tes swab,” katanya.
Pemerintah kabupaten/kota juga harus makin intensif melakukan sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat.
“Peran Tim Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) yang tetap harus dioptimalkan, agar masyarakat semakin mengenali apa itu Covid, cara penularannnya sekaligus dan penanggulangannya,” pinta Paman Birin.
Sementara Roy Rizali Anwar Wakil Ketua Harian Gugus Tugas mengatakan Tujuan tes swab masif ini untuk mempercepat penanganan atau memutus mata rantai penyebaran virus corona.
“Target tes swab masif ini untuk mencari sebanyak mungkin terpapar covid 19 yang masih berkeliaran di luar agar segera dapat dilakukan treatment,” kata Roy.
Diharapkan seluruh terpapar covid yang masih di luar dapat ditangani untuk disembuhkan.
Tes swab masif ini bukan mencari kuantitas namun kualitas agar hasil yang didapatkan sesuai yang diharapkan. “Sasaran tes swab masif bukan masyarakat umum namun fokusnya kepada para kontak erat dengan orang yang terpapar Covid 19, termasuk para tenaga kesehatan dan pelayanan penunjang yang khusus menangani pasien Covid baik di karantina maupun rumah sakit,” jelas Roy.
Apabila seluruh terpapar covid sudah ditemukan semua dan dipisahkan dengan yang negatif maka penyebaran wabah diharapkan dapat diputus.
Sementara Sukamto selaku Koordinator Karantina Khusus Gugus Tugas Kalsel, menjelaskan Masing-masing kabupaten/kota akan mendapatkan jatah tes swab sesuai kebutuhan di daerah tersebut. “Banjarmasin mendapatkan kuota swab test terbanyak karena daerah tertinggi kasus positif yakni sebanyak 1488 specimen,” katanya.
Kemudian Balangan 801 specimen, Banjarbaru 872 specimen, Tala 782 specimen, Batola 887 specimen, HSS 716 specimen, Tapin 490 specimen, HSU 615 specimen, Banjar 508 specimen, Tabalong 609 specimen, Tanah Bumbu 489 specimen, HST 944 specimen dan Kotabaru 339 specimen.
Dari total 10 ribu specimen ini diproyeksikan akan terkonfirmasi positif sekitar 50 persennya atau sebanyak 5 ribuan kasus positif baru.
Untuk mendukung tes swab masif, Gugus Tugas Provinsi sudah menyiapkan kapasitas alat PCR di BBTKL Banjarbaru, RS Ulin dan RS Ansari Shaleh Banjarmasin serta dukungan RS swasta.
Dalam upaya penyembuhan terpapar Covid, Pemprov Kalsel juga telah siap 4 gedung karantina khusus dan dalam progres persiapan 2 tempat karantina dengan total kapasitas 949 orang. Selain itu, karantina khusus di kabupaten kota juga telah disiapkan dengan estimasi daya tampung sekitar 1017 orang. Selain melakukan treatment penyembuhan melalui karantina khusus, sebagian terkonfirmasi positif akan dikarantina secara mandiri dengan pantauan yang ketat melibatkan RT/RW dan aparat keamanan
Bagi terkonfirmasi tanpa gejala dan bergejala ringan akan ditempatkan di karantina khusus dan karantina mandiri.
Sementara untuk terkonfirmasi positif dengan komorbid akan diisolasi di rumah sakit rujukan maupun non rujukan yang memiliki ruang isolasi.
Dalam pelaksanaan tes swab masif ini juga melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama agar bisa memberikan pemahaman terkait upaya pemerintah daerah memutus mata rantai penularan Covid ini. Ary