Banjarmasin – Calon Gubernur (Cagub) petahana yang siap maju Pilkada Kalsel 2020 mendatang mendapatkan apresiasi. Pasalnya H Sahbirin Noor yang notabene Gubernur Kalsel periode 2016 – 2021 tak menunjukkan aksi borong dukungan partai jelang penetapan calon kepala daerah oleh KPU pada September nanti.
“Peta politik jelang Pilkada 2020 berjalan dinamis dan terbuka karena sebagai petahana gubernur saat ini tak melakukan aksi borong dukungan partai,” nilai DR Samahuddin Koordinator Jaringan Demokrasi Indonesia (JADI) Kalsel, Rabu (26/8).
Dengan terbukanya ruang demokrasi, muncul calon kepala daerah alternatif yang diusung partai. “Jadi masyarakat punya lebih banyak pilihan siapa yang akan mereka pilih untuk memimpin banua lima tahun ke depan,” kata Samahuddin.
Dengan demokrasi yang semakin baik, dipastikan kontestasi Pilkada 2020 akan berjalan ramai. “Ini bagus untuk alam demokrasi di Kalsel khususnya,” ujar Samahuddin.
Kepada masyarakat diminta dapat menentukan pilihan sesuai hati nurani. “Pilih kepala daerah yang mau turun langsung ke bawah untuk menyerap aspirasi,” ujar Samahuddin.
Pemimpin yang layak dipilih adalah mereka yang mengerti bahasa dan keinginan rakyat di banua. “Pilih pemimpin yang memiliki kemampuan menyerap aspirasi masyarakat sehingga nanti kebijakan yang dikeluarkan mencerminkan upaya Mensejahterakan masyarakat,” kata Samahuddin.
Kontestasi Pilkada Kalsel 2020 diprediksi akan menghadirkan tiga poros kekuatan.
Pertama pasangan Paman Birin dan Muhiddin yang diusung oleh Golkar – PAN. Pasangan BirinMU ini dapat disebut sebagai cagub petahana.
Kedua adalah pasangan Denny Indrayana dan Difriadi yang diusung Gerindra, Demokrat, PPP dan Partai Berkarya.
Sementara poros ketiga diprediksi berasal dari kekuatan PDIP yang juga partai pemenang kedua Pemilu 2019 di Kalsel. Ary