Banjarmasin – Kementerian Kesehatan memberikan bantuan kepada Pemprov Kalsel dalam upaya mempercepat penanganan Covid 19. Bantuan diberikan berupa Alat Pelindung Diri berupa masker N-95 sebanyak 8.500 buah, APD lengkap 3.050 paket, box pengiriman spesimen standar IATA 350 unit, dan virus transport media 57.000 buah.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh staf khusus Kemenkes RI dr Mariya Mubalika kepada Gubenur Kalimantan Selatan Bapak H. Sahbirin Noor dalam pertemuan di Hotel Rattan In baru-baru tadi. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi membicarakan situasi terkini dan bagaimana exit strategi terbaru yang update dengan perkembangan science dan teknologi terbaru.
Dalam diskusi yang juga dihadiri kepala dinas kesehatan provinsi, kepala BTKL, Direktur Poltekes Kemenkes RI Banjarmasin, Gubenur Kalimantan Selatan menyampaikan, bahwa cluster terbesar di Kalimantan Selatan berasal kasus ribuan dari cluster gowa. “Berkat koordinasi yang sinergis, saat ini teratasi dengan baik, kebutuhan logistik dan fasilitas terkait COVID-19 terpenuhi dengan cepat, saat ini angka kejadian perharinya menurun, yang di rawat menurun dan angka kesembuhan tinggi, kerja keras dokter-dokter di RS sakit juga sangat bermakna dengan menurunnya angka kematian pasien-pasien di ICU dan ini kami akan tingkatkan terus,” papar Paman Birin.
PKK juga turun ke masyarakat mengadakan kegiatan “gebrak masker”, membuat kampung tangguh, dan mulai mengaktifkan pusnishmen untuk meningkatkan kepatuhan bersama TNI Polri dalam operasi yustisia. Yang menjadi masalah saat ini memang kepatuhan dan pemahaman masyarakat jika terpapar harus bagaimana.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bapak Dr HM Muslim menjelaskan pada masa awal belum siap sepenuh nya infrastruktur dan pengetahuan masyarakat Kalsel terhadap COVID-19 sudah mendapatkan imported case dari cluster Gowa sebanyak 1.000 lebih kasus. “Tetapi tantangan itu diselesaikan sebaik mungkin. Saat ini untuk pemeriksaan PCR yang awalnya kami harus merujuk ke Balitbangkes Kemenkes di Jakarta, sekarang sudah ada di 11 tempat dan akan ditambah lagi di 2 tempat menjadi 13. Kamar rawat isolasi dan ICU kami kembangkan terus beserta peralatan-peralatan yang dibutuhkan, juga SDM Kesehatan diatur agar tidak terjadi kelelahan yang berat yang akhirnya akan menimbulkan masalah kesehatan,” terang Muslim.
Sementara Dokter Mariya menyarankan baiknya semua kelompok rentan dan juga ibu hamil diberikan fasilitas pemeriksaan PCR bisa dalam bentuk voucher dan digunakan ketika muncul gejala, sehingga lebih cepat kelompok rentan terdiagnosis lebih besar kemungkinan selamat.
Merespon terkait wawasan masyarakat yang belum paham bagaimana cara nya ketika terpapar juga meningkatkan kepatuhan dalam diskusi ini disepakati untuk membangun sebuah sistem yang tidak hanya tahan terhadap pandemi tetapi bisa menciptakan ketahanan kesehatan secara keseluruhan. Dokter Mariya menawarkan Tele Sehat sebagai sistem jaringan pengamanan kesehatan warga, dan disepakati oleh gubenur dan juga kepala dinas. Tele Sehat rencanan nya akan segera di bangun di Kalimantan Selatan, Tele sehat ini dapat mendekatkan warga dengan dokter nya dengan sistem yang familiar yakni berbasis web dan whatsapp. Jadi warga jika bingung segera terhubung dengan orang yang bisa mengarahkan dengan benar. Tele Sehat ini bisa di operasikan sesuai dengan kompetensi warga, kelas empat SD sudah bisa memakai, sehingga anak-anak bisa bantu orang tua nya juga menghubungi dokter.
Dokter Mariya juga menyampaikan Poltekes Kemenkes RI Banjarmasin siap untuk memberikan training kepada semua warga secara online terkait masalah ini dan akan bekerjasama dengan dinas kesehatan, puskesmas, IDI dan juga IAKMI. Ary