Pemprov Budidayakan Ikan Air Payau di Tambak

    0
    1188

    Banjarbaru – Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Kelautan dan Perikanan akan mengembangkan budidaya perikanan jenis ikan di air payau seperti bawal bintang, kerapu bebek, kerapu macan dan kakap melalui tambak milik masyarakat. Selain untuk meningkatkan produksi ikan air payau juga bagian strategi pemulihan ekonomi khususnya di kalangan masyarakat yang bergerak di bidang perikanan.

    “Pengembangan budidaya bawal bintang, kakap maupun kerapu sesuai arahan Gubernur Kalsel, tujuannya selain meningkatkan produksi juga bagian strategi pemulihan ekonomi,” kata Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan M Fadhli, Selasa (29/9) siang.

    Untuk itu, terlebih dahulu akan dibuat demplot budidaya ikan air payau di tambak. “Selama ini kita budidaya ikan bawal bintang melalui jaring apung yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan melalui UPTD Balai Budidaya Ikan Air Payau dan Laut yang terletak di Teluk Tamiyang Kotabaru,” terang Fadhli.

    Melalui UPTD, ikan bawal bintang sudah sukses dikembangkan hingga berhasil panen 1 ton lebih beberapa waktu lalu. “Waktu panen bawal bintang kita kesulitan pemasaran karena masa pandemi Covid, jadi sesuai arahan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor hasil panen bawal bintang dibagikan secara gratis untuk meningkatkan imun tubuh selama pandemi Covid,” kata Fadhli.

    Direncanakan ikan-ikan jenis air payau yang memiliki potensi ekonomis akan dikembangkan melalui tambak milik masyarakat. “Rencana kita akan sediakan benih ikan – ikan air payau untuk masyarakat agar dibudidayakan melalui tambak milik mereka. Penyediaan benih akan dilakukan di daerah pesisir seperti Tala, Tanah Bumbu, Kotabaru hingga Batola,” kata Fadhli.

    Diakuinya, untuk tahun anggaran 2020 pengembangan kelautan dan perikanan ikut terdampak. Pasalnya 50 persen anggaran direalokasi untuk penanganan Covid 19 di Kalsel.

    Begitu pula dengan kondisi masyarakat perikanan mulai dari penangkap ikan, pembudidaya hingga pengolahan perikanan sempat ikut Terdampak wabah Covid 19. Saat awal terjadi pandemi di Kalsel, terjadi penumpukan ikan hasil tangkapan sebanyak 300 ton yang tersebar di pelabuhan perikanan Batulicin, Kotabaru dan Banjaraya Banjarmasin.

    Penumpukan terjadi akibat tak adanya pembeli lokal. Untungnya ada pembeli luar daerah yang mau membeli setelah itu dan pihak Dinas juga membuat surat agar distribusi perikanan tak terhambat selama masa PSBB.

    “Namun lambat laut kondisi perdagangan perikanan di Kalsel mulai lancar sampai saat ini,” kata Fadhli.

    Ia mengimbau masyarakat yang bergerak di bidang perikanan baik penangkap, budidaya maupun pengolahan agar tetap semangat bekerja dalam meningkatkan produksi. “Saat pandemi seperti sekarang, Masyarakat justru sangat membutuhkan protein hewani dari ikan untuk menjaga imun tubuhnya,” imbau Fadhli. Ary

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini