Banjarmasin – Kinerja penanganan Covid di kalsel terus menunjukkan kemajuan. Plt Gubernur Kalsel Rudy Resnawan didampingi Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta dan Danrem 101 Antasari Brigjen Firmansyah memaparkan Kalsel diberi target Satgas Penanganan Covid RI untuk meningkatkan angka kesembuhan, menekan angka kematian dan peningkatan terpapar Covid.
“Hingga saat ini tingkat kesembuhan Covid di Kalsel mencapai 87,90 persen diatas rata-rata nasional dan target pusat sebesar 80 persen,” papar Rudy dalam konferensi pers Kamis (15/10) di Poskodalops Kalsel di Banjarmasin.
Tingkat kesembuhan Kalsel berada di ranking 4 nasional setelah Maluku Utara, Gorontalo, dan Kalimantan Utara.
Selanjutnya dalam hal penambahan kasus aktif, sampai dengan 14 Oktober 2020, Provinsi Kalsel memperoleh angka 8,88% atau ranking 4 nasional setelah Jawa Timur, Maluku Utara dan Gorontalo. “Target yg diberikan pemerintah adalah kurang dari 20%,” kata Rudy yang juga didampingi Penjabat Sekdaprov Kalsel Roy Rizali, Plt Kepala BPBD Mujiyat, dan Kadinkes Kalsel HM Muslim.
Untuk perkembangan dua minggu terakhir mulai 1 Oktober 2020,tingkat kesembuhan meningkat 2,4 persen
Selanjutnya prosentase penambahan kasus aktif, pada 1 Okober 2020, Kalsel berada diangka 10,4%, kemudian pada 14 Oktober 2020 menjadi 8,1% . Penambahan kasus aktif berhasil ditekan hingga 2,3 persen dalam waktu dua minggu terakhir
Untuk prosentase angka kematian berhasil ditekan sebesar 0,1 persen dalam dua minggu terakhir Kalsel. Data terakhir angka kematian sebesar 3,98 persen.
“Kalsel yang semula berada pada zona merah, bergeser menjadi zona orange,” ungkap Rudy.
Upaya yg dilakukan Satgas Penanganan Covid 19 Kalsel dalam meningkatkan kesembuhan dan menekan penambahan positif serta angka kematian melalui pelaksanaan 3 T (Testing, Tracing dan Treatment), pemberdayaan Tim KIE (komunikasi, edukasi & informasi), peningkatan kapasitas RS rujukan dan fasilitasnya, peningkatan kapasitas tempat karantina, peningkatan kapasitas uji PÇR dan TCM, serta bersama Polda Kalsel dan TNI mengevakuasi isolasi mandiri ke RS (yg punya komorbid) dan karantina khusus.
Sementara Kapolda Kalsel Nico Afinta mengatakan operasi penegakan disiplin protokol kesehatan gabungan dengan melibatkan Pemda dan TNI telah dilaksanakan lebih 40 ribu giat. Dari operasi yustisi itu dihasilkan teguran lisan 266.098, teguran tertulis 18.663, denda administrasi 256 dengan jumlah nilai Rp.27 juta lebih.
“Operasi yustisi penegakkan protokol kesehatan dilakukan di 13 kabupaten/kota mulai 14 September 2020,” kata Nico.
Intervensi yg dilakukan Polda Kalsel bersama TNI, Satpol PP serta komunitas masyarakat dalam menekan laju penambahan kasus aktif, melalui langkah preemtif, preventif dan penegakan hukum, juga berhasil dengan baik.
Sementara Danrem Brigjen Firmansyah, memastikan operasi yustisi akan digelar hingga tutup tahun 2020. “Kita tak akan kendor dalam giat yustisi, sekaligus memastikan tak ada lagi masyarakat di banua yang terpapar Covid,” kata Firmansyah.
Jajaran TNI mendukung kegiatan penanganan Covid di Kalsel. “Kita mohon kerjasama media agar membantu ekspos kegiatan kami dalam penanganan Covid di berbagai daerah melalui jajaran Kodim hingga tingkat Babinsa,” harap Firmansyah. Ary