Banjar – Riam Maniapun begitu masyarakat setempat menamainya. Riam dengan aliran sungai cukup deras ini kerap dikunjungi warga untuk bersantai menikmati pemandangan alam di Hutan Desa Maniapun Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar.
“Kami kalau ke sana saat musim hujan, riamnya sangat deras sampai batunya tak kelihatan,” kata Upi, pelajar SMA warga Pengaron yang kerap berkunjung ke sana.
Riam Maniapun berada di tengah hutan di sebelah kanan poros jalan antara Desa Maniapun menuju Desa Ali Mukim. Dari pinggir jalan antar desa yang sudah diaspal tak ada penunjuk jalan.
Untuk menuju Riam Maniapun, bisa ditempuh menggunakan sepeda motor atau jalan kaki sekitar sekitar 1,5 sampai 2 kilometer dengan jalan setapak.
Kondisi jalan berlumpur dan becek saat musim hujan. Sesampai di Riam Maniapun kelelahan itu terbayar dengan derasnya riam yang masih dikelilingi pepohonan lebat.
Akibat akses jalan yang sulit, pengunjung Riam Maniapun masih terbatas di kalangan pelajar dan mahasiswa. Atau masyarakat Pengaron dan sekitarnya saja.
Sebelumnya riam tersebut sempat dikelola oleh masyarakat setempat dengan adanya penjaga parkir di depan jalan menuju lokasi. Namun saat ini tak ada lagi penjaganya, apalagi jalan menuju ke sana mengalami rusak berat dan melewati lahan kebun karet milik masyarakat. Ary