PAD Sektor Kelautan dan Perikanan Meningkat

    0
    622

    Banjarbaru- PAD (pendapatan asli daerah) Kalsel di sektor kelautan dan perikanan tak Terdampak secara signifikan oleh adanya penyesuaian anggaran akibat pandemi Covid 19. “Penurunan pagu anggaran tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya tak berpengaruh signifikan dengan PAD sektor kelautan dan perikanan Kalsel,” beber Kadis Kelautan dan Perikanan Kalsel HM Fadheli, Jumat (4/12) di Banjarbaru. Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel, pada tahun 2016 PAD sektor kelautan dan perikanan kurang lebih Rp 929,7 juta, kemudian meningkat di tahun 2017 menjadi sekitar Rp 1,1 milyar, tahun 2018 sekitar Rp 1,06 milyar, tahun 2019 sekitar Rp 1,1 milyar dan pada tahun 2020 sekitar Rp 957 juta.

    “Jadi walaupun anggaran terpangkas akibat pandemi covid, PAD sektor kelautan dan perikanan cenderung stabil pada tahun 2020,” ujar Fadheli.

    Kesimpulannya jika dibandingkan dengan tahun 2016 jumlah PAD yang dihasilkan hingga Oktober 2020 mengalami peningkatan sebesar 3 persen.

    Sementara pagu anggaran untuk pembangunan bidang kelautan dan perikanan di Kalsel cenderung stabil sejak tahun 2016.

    “Pengecualian pada tahun 2020 terjadi penurunan pagu anggaran cukup drastis karena adanya penyesuaian akibat pandemi Covid 19 yang telah merebak sejak Bulan Maret lalu,” kata Fadheli

    Anggaran tersebut digunakan untuk kegiatan peningkatan produktivitas kelautan dan Perikanan, rehabilitasi kawasan pesisir guna menjaga kekayaan biota laut serta melaksanakan sosialisasi dan penegakkan hukum perikanan.

    Anggaran bidang kelautan dan perikanan bukan saja bersumber APBD Provinsi Kalsel tapi juga dari APBN, Dana Alokasi Khusus (DAK) perikanan serta dana tugas pembantuan (TP)

    Berdasar data, pada 2016 total pagu anggaran sebesar Rp 45,772 milyar, bersumber APBN, APBD, DAK dan TP. Anggaran tersebut untuk kegiatan Dinas kelautan dan Perikanan maupun UPTD Kelautan dan Perikanan Kalsel sebanyak 7 buah.

    Total Pagu anggaran meningkat pada tahun 2017 menjadi Rp 64,111 milyar, kemudian tahun 2018 sekitar Rp 43,220 milyar, tahun 2019 sekitar Rp 46,495 milyar serta tahun 2020 menjadi Rp 32,875 milyar.

    Seperti diungkap tadi, penurunan pagu anggaran tahun 2020 akibat terjadi pandemi Covid sehingga anggaran di Dinas Kelautan dan Perikanan mengalami penyesuaian.

    Khusus APBD Provinsi Kalsel total pagu anggaran sejak 2016 – 2020 sebanyak Rp 198 milyar lebih. Bila dirincikan, Tahun 2016 APBD Kalsel untuk sektor kelautan dan perikanan sebesar Rp 35 milyar lebih, tahun 2017 meningkat jadi Rp 51 milyar lebih, tahun 2018 sebesar Rp 39,8 milyar, serta  tahun 2019 sebesar Rp 42,9 milyar.

    Sementara tahun 2020 berdasar daftar pengguna anggaran (DPA) SKPD untun Dinas Kelautan dan Perikanan sebesar Rp 14 Milyar lebih. Namun kemudian ada penyesuaian akibat pandemi Covid sehingga DPPA SKPD tahun 2020 menjadi hanya Rp 5 milyar.
    “Penyesuaian pagu anggaran Dinas Kelautan dan Perikanan sebesar 64,26 persen atau melebihi proyeksi penyesuaian anggaran 50 persen, namun itu tak berdampak siginifikan terhadap PAD sektor Kelautan dan perikanan,” kata Fadheli.

    Bahkan 4 poin IKU atau indikator kinerja utama pembangunan sektor kelautan dan perikanan membaik sepanjang 2016 – 2020. Ary

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini