Rudy Harap Perekonomian Kalsel Bertransformasi

    0
    653

    Banjarmasin – Plt. Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, Rudy Resnawan menyampaikan pentingnya upaya transformasi mengingat beberapa tahun ke belakang perekonomian Kalsel sangat bergantung pada SDA ekstraktif. “Ketergantungan tersebut sangat berpengaruh terhadap ekonomi Kalsel yang tumbuh melambat ketika permintaan dan/atau harga batubara mengalami penurunan,” kata Rudy usai pertemuan tahunan Bank Indonesia 2020 secara virtual yang juga  dihadiri Presiden RI Jokowi dari Istana Negara, Rabu (3/12)

    Menurutnya  tantangan perekonomian semakin tinggi sebagai dampak merebaknya pandemi COVID-19. “Tantangan tersebut berimbas pada pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan triwulan III 2020 yang terkontraksi sebesar 4,68% (yoy), lebih dalam dari triwulan II 2020 yang kontraksi 2,63%,” terang Rudy.

    Sementara saat pertemuan tahunan BI tahun 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan untuk mengambil bagian lebih signifikan dalam reformasi fundamental yang kini sedang digulirkan.

    Jokowi juga meminta Bank Indonesia berkontribusi lebih besar dalam menggerakkan sektor riil, mendorong penciptaan lapangan kerja baru, dan membantu para pelaku usaha terutama UMKM untuk bisa kembali produktif.

    “Dalam situasi krisis seperti ini kita harus bergerak cepat dan tepat buang jauh-jauh ego sektoral, egosentrisme lembaga, dan jangan membangun tembok tinggi-tinggi berlindung di balik otoritas masing-masing kita harus berbagi beban, bertanggung jawab untuk urusan bangsa dan negara ini agar negara kita mampu bertransformasi menjdi kekuatan ekonomi baru di tingkat regional dan global,” ujarnya saat memberikan sambutan dari Istana Merdeka Jakarta secara virtual.

    Menurutnya, banyak pekerjaan rumah yang masih perlu diselesaikan seperti membludaknya pengangguran dan angkatan kerja baru yang membutuhkan lapangan pekerjaan.

    Untuk itu, kata Jokowi, pemerintah berketetapan hati melakukan reformasi struktural membenahi regulasi yang kompleks dan birokrasi yang rumit.

    “Kita semua tahu [Indonesia] posisi nomor satu di Global Complexity Index yang paling rumit di dunia dan itu harus kita akhiri,” katanya.

    Jokowi menyampaikan, bahwa hal itu menjadi semangat yang mendasari lahirnya UU Cipta Kerja yakni menciptakan iklim usaha yang kondiusif, berdaya saing, sehingga UMKM lebih berkembang dan industri padat tenaga kerja tumbuh dengan pesat.

    Lebih lanjut, bahwa upaya penanganan Covid-19 baik sisi kesehatan maupun ekonomi kini mulai membuahkan hasil.

    Jokowi mengatakan, bahwa per 3 Desember 2020, kasus aktif Covid-19 di Indonesia lebih rendah dari rerata dunia yakni 12,72 persen berbanding 28,04 persen.

    Kemudian, tingkat kesembuhan juga semakin baik yakni mencapai angka 84,02 persen, atau lebih tinggi dari angka kesembuhan dunia 69,56 persen.

    Sinyal positif sektor perekonomian juga semakin
    baik yakni pada triwulan ketiga 2020 perekonomian Indonesia terkontraksi minus 3,49 persen atau lebih baik jika dibandingkan triwulan kedua 2020 yang terkontraksi minus 5,32 persen.

    “Artinya telah melewati titik terendahnya, titik balik menuju membaik, tren positif membaik dan dengan momentum ini saya yakin kita akan bergerak lagi ke arah positif di triwulan keempat dan seterusnya,” ujar Jokowi.

    Dia juga berpesan agar masyarakat tidak kendor dalam disiplin menerapkn protokol kesehatan sehingga ancaman gelombang kedua Covid-19 tidak terjadi di Tanah Air.

    Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Amanlinson Sembiring mengatakan, PTBI merupakan kegiatan rutin setiap akhir tahun untuk menyampaikan pandangan Bank Indonesia mengenai kondisi perekonomian terkini, tantangan dan prospek ke depan, serta arah kebijakan Bank Indonesia.

    Amanlinson menjelaskan, sejalan dengan tema PTBI 2020, kerjasama dan koordinasi antar semua pihak sangat diperlukan untuk mendukung perbaikan ekonomi di tahun 2021. Perekonomian global yang secara bertahap mulai membaik harus memicu semangat optimisme pemulihan ekonomi di Kalimantan Selatan.

    Perekonomian domestik yang perlahan juga membaik harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk memperkuat sinergi membangun optimisme oleh semua pihak baik Pemerintah (Pusat dan Daerah), Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lembaga/instansi vertikal, perbankan dan berbagai pihak lainnya guna mendorong pemulihan ekonomi.

    Penerapan protokol pencegahan penyebaran COVID-19 diharapkan dapat mendukung peningkatan aktivitas ekonomi seiring meningkatnya mobilitas masyarakat. Di sisi lain percepatan realisasi anggaran Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta berbagai stimulus yang dikeluarkan diharapkan dapat mendorong daya beli masyarakat.

    Sementara restrukturisasi dan penjaminan kredit serta akselerasi ekonomi keuangan digital diharapkan dapat mendukung pemberdayaan UMKM di tengah pandemi. Perbaikan ekspor dari negara mitra, pengerjaan berbagai infrastruktur pemerintah dan swasta serta inflasi yang terkendali dalam rentang sasaran nasional, diharapkan dapat mendorong perbaikan prospek perekonomian Kalimantan Selatan di tahun 2021.

    Bank Indonesia mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui stimulus kebijakan moneter yang akan dilanjutkan di tahun 2021, antara lain melalui (stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai fundamental dan mekanisme pasar tetap dijaga, suku bunga yang akan tetap rendah, sampai dengan muncul tanda-tanda tekanan inflasi meningkat, dan melanjutkan pembelian SBN dari pasar perdana untuk pembiayaan APBN Tahun 2021 sebagai pembeli siaga (non- competitive bidder) dan kebijakan makroprudensial yang juga tetap akan akomodatif pada tahun 2021.

    Bank Indonesia juga akan terus mengakselerasi implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, mempercepat pendalaman pasar uang sesuai Blueprint Pendalaman Pasar Uang (BPPU) 2025, terus mendukung pengembangan ekonomi-keuangan Syariah dan UMKM, dan terus aktif dalam berbagai forum internasional dari sisi kebijakan internasional. Bank Indonesia juga akan terus mengarahkan seluruh instrumen kebijakan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, yang terkoordinasi erat dengan Pemerintah dan KSSK, dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. (end)

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini