Banjar – Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura (TPH) Kalsel Syamsir Rahman blusukan ke berbagai wilayah pertanian yang banjir yaitu di Kabupaten Banjar dan Batola, Kamis (28/1) tadi. Dalam pantuannya, masih banyak sawah petani yang terendam air hingga kini. Titik pertama ia kunjungi adalah Desa Sei Batang dimana ia menemui petani pemilik sawah terendam air seluas 50 borongan. Para petani mengaku sedih karena gagal tanam.
Pasalnya sumber utama penghidupan mereka dari menanam padi.
Namun Kadis TPH Syamsir Rahman menyemangati para petani tersebut agar jangan khawatir karena usai banjir nanti akan dibantu paung yang baru bantuan Kementan RI dan Gubernur Kalsel Paman Birin. “Pesan Gubernur Kalsel Paman Birin, Pian-Pian nang gagal tanam akibat paung (benih padi) rusak tetap semangat dan menanam lagi karena paung akan diganti yang baru oleh Kementan RI dan Bapak Gubernur Paman Birin,” kata Syamsir dihadapan petani.
Sementara di Desa Penggalaman Kecamatan Sei Tabuk, Syamsir juga menyaksikan ratusan paung yang disemai petani di depan rumahnya rusak akibat banjir. “Ini contoh paung yang sedang disemai dan sebulan lagi akan ditanam tapi karena banjir rusak semua,” kata Syamsir kepada Jejakbanua.
Terakhir Kadis TPH Kalsel juga didampingi Kadis TPH Batola memantau kerusakan sawah di Desa Karang Indah Kecamatan Mandastana Batola.
Syamsir bercebur untuk menunjukan paung yang baru ditanam rusak akibat banjir. “Ini masih banjir dengan kedalaman sampai pinggang orang dewasa, coba lihat benih yang baru ditanam rusak,” jelasnya.
Kementan RI sudah menyampaikan akan membantu benih padi rusak akibat banjir di Kalsel. Disebutkan Syamsir, bantuan Kementan itu berkat kesigapan Gubernur Kalsel mengirimkan laporan kepada Mentan RI terkait sawah fuso. Surat tersebut ditanggapi dengan rencana bantuan benih padi sebanyak 1100 ton untuk areal seluas 50 ribu hektar. Sementara data Lahan pertanian di Kalsel yang mengalami puso akibat terdampak banjir sebanyak 46.235 hektar di berbagai kabupaten/kota se Kalsel.
Tak hanya itu, Kementan juga akan membantu perbaikan infrastruktur pertanian yang rusak akibat banjir seperti rumah penyuluh pertanian, jalan pertanian dan lain-lain.
Akibat banjir Kalsel diperhitungkan Kalsel bakal kehilangan 200 ribu ton gabah kering giling hasil panen. Namun hal itu tak berdampak signifikan terhadap ketahanan pangan karena Kalsel pada tahun 2020 telah surplus 2 juta ton gabah kering giling. “Dengan adanya bantuan benih padi nanti, diharapkan dapat panen 600 ribu ton sehingga hingga akhir tahun 2021, Kalsel tetap mampu mempertahankan surplus beras,” kata Syamsir. Ary