Martapura – Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menyiapkan tiga tahap dalam upaya melakukan pemulihan pertanian di Kalsel yang Terdampak oleh bencana banjir. “Ada tiga tahap yang akan kita laksanakan yakni agenda tanggap darurat, agenda temporary dan agenda permanen system,” kata Syahrul saat berkunjung ke Posko Banjir di halaman kantor Pemkab Banjar, Rabu (10/2) siang.
Tiga agenda pemulihan tersebut sudah diinstruksikan kepada para Dirjen yang juga turut berhadir mendampingi kunjungan Mentan RI ke Kalsel. “Saya sudah instruksikan kepada para Dirjen yang ikut berhadir di sini ada Dirjen tanaman pangan, Dirjen tanaman hortikultura, Dirjen PSP, Dirjen Peternakan, Dirjen Perkebunan dan lain-lain,” kata Syahrul.
Kehadirannya ke Kalsel atas arahan Presiden RI Jokowi dalam rangka menyerahkan bantuan tanggap darurat dan bibit padi kepada petani Kalsel sekaligus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalsel terkait pemulihan pertanian pasca banjir. “Bagi Kementan, pemulihan pertanian di Kalsel merupakan prioritas, yang penting jangan saling menyalahkan akibat banjir ini justru kita kita bersatu memecahkan persoalan,” ajak Syahrul.
Agenda tanggap darurat adalah bantuan sembako kepada masyarajat Terdampak banjir agar dapat bertahan hidup. Sementara agenda temporary adalah mengembalikan produktivitas pertanian sementara dengan bantuan bibit serta agenda permanen berupa program padat karya bidang pertanian.
“Untuk melaksanakan itu kita berharap gubernur dan bupati di Kalsel melakukan koordinasi, dan apa yang telah dilakukan. bersama pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota merupakan bukti negara telah hadir di tengah musibah yang menimpa masyarakat,” kata Yasin.
Bantuan Kementan diserahkan secara simbolis kepada Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kalsel Syamsir Rahman dan Bupati Banjar KH Khalilurrahman. Bantuan berupa sembako dan bibit padi untuk lahan seluas 50 ribu hektar.
Kadis TPH Kalsel Syamsir Rahman mengatakan sawah yang mengalami puso bakal diganti dengan benih bantuan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo “Seluruh petani di Kalsel yang sawahnya alami puso akan diganti dengan benih baru sebanyak 1100 ton yang cukup untuk areal sawah seluas 50 ribu hektar,” kata Syamsir.
Sementara data Dinas TPH, jumlah lahan pertanian di Kalsel yang puso akibat banjir seluas 46.235 hektar.
Bupati Banjar KH Khalilurrahman melaporkan 19 kecamatan di Kabupaten Banjar terendam banjir. Berdasar data pertanaman hortikultura Terdampak seluas 308 hektar dengan taksiran kerugian 5,2 milyar lebih.
Sementara jumlah pertanaman padi Terdampak seluas 3152 hektar dan persemaian padi Terdampak banjir seluas 114.424 hektar. Total kerugian pertanaman padi akibat puso adalah sekitar Rp 14,8 M.
Dampak banjir juga merusak 12 unit combine harvester, 289 hand traktor, dan 134 pompa air.
“Untuk bidang perkebunan kebun sawit terendam sekitar 900 hektar, lahan karet sekitar 1000 hektar, kebun kopi sekitar 200 hektar lebih dengan total kerugian Rp 39 M,” katanya.
Banjir juga menyebabkan kerugian bidang peternakan dengan nilai total Rp 5 M. Kabupaten Banjar tercatat salah satu daerah Terdampak paling parah akibat banjir yang melanda 11 kabupaten/kota sejak awal Bulan Januari 2020. Ary