Tanah Laut – Pj Gubernur Kalsel Safrizal didampingi Bupati Tala Sukamta menghadiri Panen Raya Jagung Hibrida JH37 Katuju di Desa Gunung Melati, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Selasa (2/3) siang.
Hadir dalam panen raya itu Direktur Perbenihan Kementan RI, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel Ir Syamsir Rahman dan jajaran Pemkab Tanah Laut.
Pj Gubernur Safrizal mengucapkan syukur atas berlimpahnya hasil produksi tani di daerah Kalimantan Selatan.
Selain jagung yang memang pertaniannya berpusat di Tanah Laut ada juga produksi padi yang hasil panennya surplus sekitar 1,5juta ton.
Beliau juga mengharapkan kedepannya harga bibit jagung dapat bersaing harga dengan benih yang di impor dari luar negeri. Karena bibit ini merupakan hasil produksi lokal, bibit ini bersifat adaptif.
“Bibit jagung hibrida JH37 Katuju ini imun terhadap perubahan cuaca, berbeda dengan bibit impor yang tidak mampu menghadapi perubahan cuaca. Bibit ini hebat”, ujar Safrizal daam sambutannya.
Acara panen raya juga diwarnai pemotongan tumpeng sebagai rasa syukur para petani atas 45 tahun kedatangan transmigran di Desa Gunung Melati.
Selain itu juga dilaksanakan tanam benih dan panen jagung secara simbolis.
Menurut Sukamta, Benih dari jagung hibrida JH37 yang dipanen dalam panen raya kali ini merupakan hasil produksi 3 kelompok tani di Kabupaten Tanah Laut, “Panen yang kita laksanakan hari ini, benihnya diproduksi oleh 3 kelompok tani dari Kabupaten Tanah Laut, yakni Tirta Jaya dari Kecamatan Bajuin, Desa Benua Langsat serta Desa Telaga Lawas dari Kecamatan Takisung“ ujar Kamta.
Ia juga mengatakan harga jual jagung Katuju ini, yaitu 6000 per tongkol dan 20.000 untuk jagung pipil dengan kadar air 15.
Hasil produksi jagung hibrida ini sendiri mampu penuhi 50% kebutuhan produksi pada dua pabrik pakan ternak yang ada di Tanah Laut. Kedepannya Bupati harapkan hasil pertanian kabupaten-kabupaten lain di Kalimantan Selatan dapat penuhi kebutuhan bahan baku sepenuhnya dan tidak perlu lagi mendatangkan dari daerah lain. Ary/Ran