Banjarbaru – Dinas TPH Kalsel bakal mengembangkan Tanaman Porang sebagai komoditi andalan baru Kalsel. “Porang asal Kalsel telah diakui dunia luar memiliki lex spesialis dari segi mutu dan kualitasnya, warnanya khas agak kekuningan dan tak terkontaminasi oleh lingkungan,” kata Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel Ir Syamsir Rahman, Rabu (14/4) tadi.
Salah satunya adalah Porang merk Sanggam asal Balangan yang telah mampu menembus pasar Jepang dan didaftarkan hak patennya. “Sesuai kontraknya, Kalsel akan mengekspor Porang ke Jepang sebanyak 400 ton dan akan dipenuhi dalam waktu 5 bulan ini,” kata Syamsir.
Di Balangan saat ini terdapat 400 – 500 petani yang mengerjakan budidaya Porang guna pemenuhan ekspor.
Selain Balangan, Dinas TPH menyiapkan Tanah Bumbu sebagai sentra Budidaya Porang dan memenuhi permintaan luar negeri. Bahkan di Tanah Bumbu, sudah banyak petani yang budidaya Porang di halaman rumahnya seperti halnya yang dilakukan di Jawa. “Budidaya Porang juga dikembangkan di Tabalong, HSS, Tapin, Tala dan Kotabaru,” tambah Syamsir.
Budidaya Porang di Kalsel sangat menjanjikan untuk menjadi komoditi andalan yang akan berdampak pada perekonomian daerah. “Karena itu kita akan kawal pengembangan Porang dari hulu ke hilirnya, jangan sampai ada permainan tengkulak masuk di sana, caranya kita membuat asosiasi petani Porang,” katanya.
Saat ini di beberapa daerah tanaman Porang sudah dibudidayakan bukan saja oleh petani tapi juga masyarakat biasa karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Dalam 1 hektar pembuatan kebun Porang diperlukan modal senilai Rp 90 juta namun hasilnya saat panen bisa mencapai Rp 600 juta atau 600 persen.
“Kita juga sudah berbicara dengan Bupati Balangan terkait perlunya ada Perbub yang mengatur harga,” kata Syamsir. Selain itu perlu dibuat pabrik pengolahan Porang agar Kalsel ke depannya dapat mengekspor hasil olahan Porang bentuk tepung.
“Saat ini kita ekspor bentuk Chips, nanti ke depan bila dapat merealisasikan pabrik maka dapat ekspor dalam bentuk tepung,” katanya.
Untuk itu Dinas TPH Kalsel juga siap memfasilitasi permohonan bantuan alat pengering Porang kepada Kementan RI.
Untuk diketahui Kalsel adalah daerah pertama di Kalimantan yang sudah ekspor Porang bentuk chips.
“Saat ini hanya komoditi sektor pertanian yang terus tumbuh tanpa Terdampak bencana alam, karena itu kita minta semua pengambil keputusan baik di pusat, provinsi dan kabupaten/kota agar memperhatikan nasib petani, kalau kita janji bantu maka kita bantu jangan sampai mereka kecewa sehingga nanti tak mau lagi menanam,” kata Syamsir
Kadis TPH Kalsel juga minta untuk urusan teknis mohon dipercayakan kepada jajarannya selaku pihak terkait yang langsung melakukan pembinaan kepada petani di lapangan.?”Urusan teknis serahkan kepada Dinas TPH karena kita yang lebih tahu apa yang dibutuhkan petani di lapangan,” pungkas Syamsir. Ary