Banjarbaru – Kalsel merupakan provinsi pertama dicanangkan perhutanan sosial oleh Presiden Jokowi. “Kalsel mendapatkan atensi dari pemerintah pusat terkait upaya perbaikan lingkungan karena itu provinsi ini menjadi tempat pertama pencanangan kawasan perhutanan sosial,” ungkap Helmi Basalamah, Dirjen PDAS (penanaman daerah aliran sungai) Kemen LHK saat menghadiri aksi penanaman sejuta pohon dan RHL 2021 Kalsel di embung Lok Udat Banjarbaru, baru-baru tadi.
Fungsi perhutanan sosial membantu masyarakat akan kejelasan dasar hukum pengelolaan kawasan hutan sehingga dapat dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan. Sementara terkait program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) 2021 di Kalsel akan menyediakan 3,5 juta bibit pohon untuk penanaman di lahan kritis seluas 2500 hektar.
“Program RHL ini dalam rangka perbaikan lingkungan di Kalsel oleh kementerian LHK, dan disandingkan dengan program revolusi hijau yang dicanangkan pemerintah provinsi Kalsel,” ungkap Helmi.
Jumlah lahan kritis di Indonesia saat ini mencapai 14 juta hektar. Sementara di Kalssl sekitar 500 ribu hektar.
“Diharapkan melalui RHL dapat merestorasi lahan kritis dan mengembalikan fungsi lahan,” katanya.
Berdasar data pemerintah berhasil menekan laju deforestasi. Pada 1996 secara nasional laju deforestasi Indonesia 3,5 juta hektar per tahun pada 2009 turun menjadi 1,9 juta hektar per tahun. “Dan hingga tahun 2021, laju deforestasi terus turun secara signifikan,” katanya.
Sementara Plt Kadishut Kalsel Fatimatuzzahra melaporkan aksi penanaman sejuta pohon 2021, melibatkan seluruh ASN, perusahaan, berbagai instansi, pemerintah kabupaten/kota se Kalsel, Pramuka, Mahasiswa, pelajar, pegiat lingkungan dan masyarakat. “Embung lok Udat luasnya 109 hektar namun yang dapat kita tanami 3,5 hektar, wilayah ini merupakan lahan kritis bekas terbakar sehingga Kick off penanaman dilakukan di sini sebagai upaya pemulihan fungsi lahan dan revegetasi,” kata Fatimatuzzahra.
Bibit untuk penanaman sejuta pohon diberikan gratis kepada masyarakat dapat diambil di tempat persemaian bibit di BPTH Kalsel, BP DAS dan tempat persemaian lainnya dibawah Dishut Kalsel. “Masyarakat antusias ikut penanaman ini bahkan pesantren dan perusahaan pemegang konsesi lahan,”katanya.