Banjarmasin – Sempat viral di media sosial beberapa waktu silam, sosok Siti Raisa Miranda (16) atau yang dikenal Putri Tidur dari Kota Banjarmasin, kembali tertidur.
Dikunjungi baru-baru tadi, Siti Raisa Miranda atau yang kerap disapa Echa, tengah tertidur sangat lelap di tempat tidur di rumahnya, di Jalan Pangeran, Kelurahan Pangeran, Kecamatan Banjarmasin Utara.
Mulyadi (54) ayah Echa saat ditemui menceritakan pada tahun 2021 ini, Echa sudah kali kedua tertidur dalam jangka waktu lama atau durasi yang di luar batas normal.
“Kalau sampai hari ini, sudah tujuh hari Echa tertidur, Sebelumnya pada bulan Februari juga sempat tertidur selama satu setengah hari,” ujar Mulyadi.
Bahkan, Echa sempat dilarikan ke Rumash Sakit (RS) Ansari Saleh Banjarmasin, karena pada Jumat (2/4/2021), Echa mengalami kejang-kejang di tengah lelapnya itu.
“Namun saat diperiksa oleh dokter, tidak terdapat hal-hal yang mencurigakan atau tidak ada mengidap penyakit apapun, dan semuanya masih normal saja,” ucap ayah Echa.
Setelah menjalani perawatan intensif selama 3 hari, akhirnya Echa dizinkan pulang, kendati dengan kondisi yang masih tertidur pulas.
“Karena selama perawatan di sana tidak ada perkembangannya, dan pihak rumah sakit juga tidak memiliki obat untuk membangunkannya,” katanya.
Ayahnya juga mengungkapkan, kali pertama Echa mulai tertidur dalam durasi di luar normal terjadi pada tahun 2017, dan sempat viral karena tertidur selama 13 hari.
“Awalnya sempat khawatir juga dengan keadaannya, namun karena sudah terbiasa merawat Echa selama kurang lebih 4 tahun seperti ini, jadi sedikit lebih tenanglah. Kalau kemarin gara-gara sempat kejang-kejang, makanya kita panik dan coba membawa Echa ke rumah sakit,” ungkap Mulyadi.
Saat disinggung bagaimana dengan asupan makan dan minum si buah hati, ayah Echa mengatakan, saat tertidur Echa hanya diberikan susu dan vitamin saja.
“Ya karena tidak memungkinkan untuk makan nasi, itu juga kita memberi makannya sambil dibopong,” tutur sang ayah.
Jika sejak tahun 2017 silam Echa sudah tertidur sebanyak 13 Kali dengan dengan waktu durasi yang berbeda-beda.
“Kalau untuk waktu tidurnya itu tidak menentu, kadang 1 hari, 3 hari, 4 hari, bahkan pernah sampai 13 hari. Setelah itu, ia akan bangun dengan sendirinya,” bebernya.
Sempat diduga karena gangguan saraf, akibat kecelakaan, penyebab tidur panjang itu, namun setelah dilakukan pemeriksaan ternyata semuanya normal saja.
“Sampai saat ini masih belum tahu juga penyebabnya apa, kita keluarganya dan para dokter juga bingung dengan kasus ini,” kata Mulyadi.
Mulyadi berharap, semoga Echa bisa cepat bangun dan ada yang bisa mengobatinya sehingga bisa kembali seperti sedia kalanya.
“Kalau semua alat di Banjarmasin sudah dicoba, mungkin diluar sana ada alat yang bisa, ataupun orang yang bisa mnyembuhkan silahkan datang kerumah kami,”harapnya.
Dugaan Sindrom Hypersomnia
Si Putri Tidur dari Banjarmasin itu diduga mengidap sindrom langka hipersomnia. Hipersomnia adalah kondisi yang membuat seseorang merasa mengantuk yang berlebihan pada siang hari.
Kondisi ini juga dapat terjadi meski seseorang sudah tidur dalam waktu yang lama. Hipersomnia dapat disebut dengan excessive daytime sleepiness
Dikutip dari laman Healthline, ada dua jenis hipersomnia yang didasarkan pada faktor penyebab, yaitu primer dan sekunder.
Hipersomnia primer disebabkan karena adanya gangguan fungsi sistem saraf pusat dalam yang berfungsi mengatur waktu untuk terjaga dan terlelap.
Kondisi ini bisa membuat si penderita bisa merasakan kantuk secara tiba-tiba. Mereka bisa merasakan kantuk pada siang hari meskipun waktu tidur pada malam sudah terpenuhi.
Sedangkan pada sindrom hipersomnia sekunder lebih cenderung disebabkan oleh rasa lelah akibat kekurangan waktu tidur tidur pada malam hari. Namun, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh adanya riwayat penyakit kronis dan dampak dari konsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu. Ary