Batulicin – Pemerintah RI sudah membuat kebijakan larangan mudik yang mulai berlaku 6 hingga 17 Mei 202. “Larangan ini dalam rangka mencegah dan memutus mata rantai penyebaran covid. Dan dalam menghadapi covid Negara tetap siaga,” ungkap Penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA pada saat melakukan silaturahmi ke jajaran Pemkab Tanah Bumbu, Sabtu (8/5) petang.
Safrizal berharap para tokoh di sini, anggota DPRD ,alim ulama, orang orang yang berpengaruh dapat menyosialisasikan larangan mudik ini, mengkampanyekan prokes.
“Semua pasti tidak ingin kasus pandemi Covid-19 di Kalsel sulit dikendalikan seperti di India,” katanya.
Safrizal menuturkan masyarakat India lengah karena euforia atas melandainya kasus penularan Covid-19 dengan melakukan aktivitas yang mengabaikan protokol kesehatan.
Dalam hal ini, rata- rata harian kasus di India lebih dari 400.000 kasus per hari dan angka kematian mencapai 4.000.
Peningkatan kasus yang sangat banyak ini mengakibatkan rumah sakit penuh, sehingga pasien tidak mendapat pelayanan yang baik dan angka kematian meningkat.
“Mari kita jadikan keadaan di India sebagai pelajaran bagi kita, jangan anggap enteng Covid-19. Covid-19 masih ada dan belum berakhir,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Tanah Bumbu H M Zairullah Azhar mendukung apa yang menjadi konsen Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
“Kita sudah mendirikan posko-posko di beberapa titik, kita juga sudah memasang baliho di desa-desa untuk mengkampanyekan protokol kesehatan, serta menitipkan pesan pesan pada khotbah Jum’at,” katanya.
Pada kegiatan ini juga diserahkan hibah bidang keagamaan dan pendidikan senilai Rp 2,9 miliar.
Turut hadir Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar, Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kalsel Adi Santoso, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Prov Kalsel Hermansyah, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Kalsel Heriansyah. (syh/bdm)