Banjarmasin – Sekda Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar berharap ASN praktisi kehumasan di masing-masing SKPD Pemprov Kalsel dapat memahami strategi kehumasan di era digital. “Di era digital, ASN kehumasan di SKPD penting untuk memahami strategi mewartakan berita dan informasi kegiatan pembangunan sehingga dapat menarik dan difahami warganet,” harap Roy saat membuka Kegiatan Workshop Strategi Kehumasan Dalam Melahirkan Inovasi di Era Digital, di Golden Tulip Hotel Banjarmasin, Selasa (18/5). Selain itu tujuan besarnya lagi, ASN juga memiliki kompetensi untuk dapat melahirkan karya tulis karya ilmiah.
Peralihan tren dari media konvensional ke digital merupakan buah dari tuntutan zaman globalisasi di berbagai sektor yang menuntut kecepatan arus informasi masuk maupun keluar. “Begitu pula bagi kalangan kehumasan di lingkup pemerintahan, dituntut dapat secara mahir dan aktif mengunakan media digital baik dalam bentuk media sosial maupun website dalam rangka mewartakan kegiatan pembangunan dan peningkatan pelayanan publik,” kata Roy
Bagi Pemerintah Daerah khususnya Pemerintah Provinsi Kalsel adalah penting untuk membangun image positif dan menginformasikan pembangunan secara efektif dan efisien.
“Pada era digital ketika media sosial menjamur, kita menghadapi pertempuran atau disrupsi. Semua orang berebut untuk bicara. Tantangannya adalah kemampuan para humas pemerintah daerah untuk membedakan mana voice (suara kebenaran) dan noise (kebisingan),” pungkas Roy.
Kegiatan Workshop ini diikuti ASN kehumasan perwakilan masing-masing SKPD Pemprov Kalsel. Dilaksanakan selama dua hari mulai tanggal 18 – 19 Mei 2021.
Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama Pemerintah Provinsi Kalsel dengan media Wartabanjar.com.
Pemimpin perusahaan media Wartabanjar.com M Hasby Suhaili mengatakan kegiatan workshop menghadirkan para Narasumber yang kompeten di bidang kehumasan dan jurnalistik. “Ada 4 narasumber yang kita hadirkan yaitu Ketua PWI Kalsel Zainal Helmi, Yusran Pare sebagai jurnalis senior di Kompas Gramedia Grup dan Tribunnews, Widi Gunawan mantan Jurnalis yang kini Kabag Komunikasi Pimpinan Biro Adpim Setdaprov Kalsel serta Bambang Dedi Mulyadi selaku Kasubbag Peliputan dan Pemberitaan Biro Adpim Setdaprov Kalsel,” terang Hasby.
Ia berharap Workshop ini dapat memperkaya khazanah dan kemampuan praktisi kehumasan di lingkup Pemerintah Provinsi Kalsel.
Pada era konvergensi digital praktisi humas harus lincah dan adaptif. “Namun, tantangan tersebut juga sekaligus menguji kreativitas praktisi humas dalam bekerja. Pada akhirnya, media dan praktisi humas adalah dua entitas yang sama-sama bertugas melayani masyarakat melalui informasi yang memberi nilai tambah,” papar Hasby yang juga mantan wartawan BPost.
Sesi pertama Workshop, hadir sebagai narasumber Ketua PWI Zainal Helmi yang memaparkan teknik penulisan berita yang benar menurut kaidah jurnalistik. “Agar berita rilis dapat dimuat oleh media – media partner, buatlah berita yang tak mengedepankan kegiatan tapi kontennya apa yang bermanfaat bagi pembaca,” kata Zainal.
Selain itu ia juga memaparkan pada era digital ada teknik dan strategi tersendiri dalam meningkat jumlah pembaca pada berita online.
“Harus banyak linknya, pakai tagar atau hestek dan dari situlah pentingnya IT agar berita itu dapat viewer lebih banyak, selain itu bisa juga kerjasama dengan akun Medsos berfollower banyak,” kata Zainal. Ary