BANJARMASIN – Pj Gubernur Kalsel Dr Safrizal ZA MSi mengungkap perjalanan hidupnya menapaki jenjang karir birokrat sekaligus memberikan inspirasi dan motivasi dalam Dialog Program DIA yang tayang di Duta TV Jumat (20/5) tadi. Perjalanan karirnya dimulai dari tanah kelahirannya di Aceh hingga hingga jabatan saat ini sebagai Pj Gubernur Kalsel sekaligus Insprektur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Bina Adwil) Kementerian Dalam Negeri RI.
Dalam program acara yang dibagi empat segmen itu, Safrizal menceritakan perjalanan karirnya di Pemerintahan, diawali masuk sebagai siswa STPDN Jatinangor 1989.
“Tidak ada niat masuk STPDN, karena tadinya orang tua ingin anaknya jadi dokter,” ucap putra dari Zakaria Ali dan Ainun Yusuf itu.
Namun orangtuanya juga yang menyarankan ia ikut seleksi pendidikan kedinasan yang waktu itu baru beberapa saat ditutup pendaftarannya.
Nasib baik bagi Safrizal, panitia memutuskan menerima berkas pendaftaran seleksi setelah melihat nilai raportnya yang di atas rata-rata.
Setelah menyelesaikan pendidikan di STPDN inilah, ia mulai menapaki jenjang karir dengan jabatan pertama di usia 24 tahun yakni Lurah Kota Lhokseumawe tahun 1994.
Kemudian menjadi Sekretaris Camat Kecamatan Makmur Kabupaten Aceh Utara tahun 1998, kemudian berlanjut sebagai Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh.
Ia juga terlibat aktif dalam persiapan pemekaran Kabupaten Bireun mulai dari tahap awal hingga Bireun menjelma menjadi sebuah daerah kabupaten yang otonom dan di Bireun ia pernah menduduki Kasubbag Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah pada tahun 2000.
Hijrah ke Kementerian Dalam Negeri, ia mengawali karier dari staf, kepala seksi dan seterusnya hingga jabatan sekarang.
.
Safrizal juga dipercaya sebagai salah seorang wakil Kemendagri dalam Satgas Percepatan Penangan Covid-19.
Pikiran dan ide banyak disumbangkannya terkait dengan penanganan Covid-19 di Indonesia, termasuk menyusun 3 (tiga) buku pedoman yang menjadi panduan penanganan Covid-19 oleh pemerintahan daerah.
Atas dasar itulah, setelah melalui serangkaian proses seleksi yang panjang dan ketat, Mendagri Tito Karnavian, menjatuhkan pilihannya dan melantik putra Aceh Kelahiran Banda Aceh itu untuk memimpin Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri.
Diantara kerja keras, loyalitas, dedikasi, dan belajar tak kenal waktu, harus ada keikhlasan,” itulah tips sukses berkarir Safrizal.
Ia juga mengutip pernyataan mantan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy yaitu Ask not what your country can do for you, ask what you can do for your country (Jangan tanya apa yang dilakukan oleh negara untukmu, tapi tanyalah apa yang kamu bisa lakukan untuk Negara).
“Jadi jangan memaksakan bahwa kita pantas mendapatkan sesuatu. Kerja saja, tak perlu mengharapkan apa – apa. Kalau ada target, akan jadi beban,” ujar Safrizal ZA kepada Diana Rosianti selaku host acara.
Hingga saat ini, Safrizal yang sudah bertugas tiga bulan di Kalsel, merasakan bagaimana sikap keramahan dan keterbukaan masyarakat banua.
Kemudian, dalam menyampaikan sesuatu pun, masih menunggu waktu yang baik, dengan cara yang sopan. (Sal/Ary)