Banjarmasin – Situasi pandemi yang melanda seluruh wilayah indonesia, telah memaksa beralihnya penyelenggaraan pendidikan dari secara tatap muka menjadi virtual. Hal ini menjadi tantang yang dihadapi oleh seluruh penyelenggara pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. dari sekolah/perguruan tinggi negeri hingga swasta,” ungkap Pj Gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal ZA dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Administrasi Perekonomian, Pembangunan dan Sumber Daya Alam, Fathurrahman saat pelantikan pengurus Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Nasional Wilayah Kalimantan Selatan periode 2021-2025, di Aula kampus STIE Indonesia Banjarmasin, Kamis (3/6/2021).
Ia menyampaikan, perlu kita sadari bersama, saat ini bukan hanya menghadapi tantangan persaingan global, namun juga dihadapkan pada transformasi sosial, ekonomi, dan budaya yang sangat cepat.
“Apalagi, kita juga telah melihat, bagaimana seluruh negara di dunia merespon situasi pandemi covid-19 di segala sektor, tidak terkecuali sektor pendidikan,” katanya.
Menurutnya, dalam hal sumber daya manusia, perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting. perguruan tinggi memiliki tanggungjawab besar dalam mempersiapkan sdm berkualitas dan memiliki daya saing. Untuk itu, perlu memaknai tantangan ini sebagai sebuah kesempatan untuk melakukan peningkatan mutu pendidikan dan kualitas penyelenggaraan pendidikan tinggi.
“Hal ini penting untuk kita perhatikan, mengingat lulusan perguruan tinggi merupakan cerminan dari kualitas dan daya saing daerah, bangsa dan negara dalam menghadapi era persaingan global,” ucapnya.
Ia menambahkan, sesuai data BPS Kalsel per februari 2021, pekerja di kalimantan selatan masih didominasi pekerja berpendidikan dasar. hingga periode ini, tercatat penduduk bekerja di kalimantan selatan sekitar 40,11 persen berpendidikan sekolah dasar ke bawah dan 18,53 persen pekerja tamat sekolah menengah pertama. penduduk bekerja dengan pendidikan tinggi memiliki persentase terkecil pada februari 2021, yaitu hanya 12,95 persen tamat diploma dan universitas. “Jika kita lihat dari tingkat pengangguran terbuka menurut pendidikan, TPT untuk jenjang sekolah menengah atas kejuruan menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 9,07 persen. TPT terendah terdapat pada jenjang pendidikan sd kebawah yaitu sebesar 2,34 persen. Pada februari 2021 ini semua kelompok jenjang pendidikan mengalami peningkatan TPT, kecuali jenjang pendidikan diploma/universitas yang mengalami penurunan sebesar 1,22 poin.
“Data tersebut menggambarkan, setidaknya hingga periode februari tahun ini, tingkat pengangguran terbuka jika dilihat dari jenjang pendidikan semua mengalami kenaikan. kondisi ini, juga tidak terlepas dari dampak pandemi covid-19 di daerah kita. namun, dari semua tingkat pendidikan tersebut, justru jenjang perguruan tinggi tingkat pengangguran terbukanya mengalami penurunan,” katanya.
Oleh sebab itu, ia berharap momentum ini saat yang tepat bagi ABP-PTSI wilayah kalimantan Selatan untuk berkonsolidasi, merumuskan program kerja yang dapat mempercepat transformasi pendidikan tinggi dan akselerasi inovasi perguruan tinggi swasta. “Meskipun di tengah situasi pandemi ini, kita semua berharap perguruan tinggi diharapkan tetap dapat mencetak lulusan-lulusan yang berpotensi, berdaya saing, mampu berpikir secara kritis, dan siap bersaing serta berkompetisi di dunia kerja,” katanya
Sementara itu, Ketua STIE Indonesia Banjarmasin Yanuar Bachtiar dalam laporannya menyampaikan, selain melaksanakan pelantikan pengurus Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Nasional Wilayah Kalimantan Selatan periode 2021-2025, pihaknya juga akan melaksanakan Dialog Nasional dengan tema ‘Pandemi dan Pasca Pandemi Yayasan bisa apa dan ABP PTSI bisa apa’.
“Nantinya dialog nasional tersebut akan dipimpin langsung oleh Ketua umum pengurus pusat Asosiasi Badan Pengurus Pusat Perguruan Tinggi Swasta Indonesia, Prof. Dr. Thomas Suyatno,” terangnya. (end/Adpim)