Banjarmasin- Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan Safrizal ZA secara resmi membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Pola Asuh dan Anak Tahun 2021 yang dilaksanakan secara virtual pada Senin, (14/6) di Mahligai Pancasila Banjarmasin.
Giat ini merupakan sinergi kegiatan antara Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) dengan TP PKK Provinsi Kalimantan Selatan.
Sinergi ini bukan yang pertama, karena sebelumnya DP3A dan TP PKK Provinsi Kalsel juga sudah melaksanakan Pembinaan Pola Asuh dan Anak di beberapa kabupaten di Kalsel.
Kegiatan pola asuh dilaksanakan antara lain di Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tanah Bumbu serta Kabupaten Kotabaru.
Kabid Pemenuhan Hak Anak DP3A Provinsi Kalsel, Andrian Anwary mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lembaga, organisasi dan instansi terkait yang menangani anak-anak dalam menyusun kebijakan terkait dengan pemenuhan hak anak serta peran masyarakat dalam Pola Pengasuhan Anak dan Remaja.
“Selain itu, kegiatan ini juga dilaksanakan untuk mendukung terwujudnya salah satu indikator pengembangan Kabupaten/Kota layak anak,” katanya
Meski tidak bisa berhadir secara langsung, dalam video sambutannya, Safrizal menyampaikan apresiasinya akan kegiatan ini.
Karena menurutnya, pembentukan karakter anak dan remaja sangat ditentukan oleh pola asuh yang mereka terima dari keluarga di rumah.
“Saya yakin jika anak dan remaja mendapat pola asuh yang baik dan benar, maka lingkungan kehidupan kita tidak akan bermasalah” ucap Safrizal.
Menurut Safrizal, pembangunan SDM saat ini juga menjadi prioritas. Dan anak serta remaja sebagai generasi penerus bangsa, harus diperhatikan perkembangannya.
“Untuk membentuk SDM yang damai, cerdas, sehat dan rapi itu perlu kerja sama, sinergi dan integrasi dari berbagai pihak. Termasuk didalamnya, lingkungan masyarakat dan keluarga. Karena itu, kita harus terus memberikan perhatian bersama sesuai dengan kerangka dan fungsi kita masing-masing” tambahnya.
Sementara Pj Ketua TP PKK Provinsi Kalsel Safriati Safrizal menyampaikan sinergitas dan kerjasama akan membantu dan mendorong kesadaran dan pemahaman tentang kekuatan keluarga dalam meningkatkan kualitas hidup anak.
“Pola asuh yang benar akan melahirkan generasi yang disiplin, beretika dan berakhlak mulia. Untuk itu semua elemen dalam masyarakat harus sejalan dan mendukung terhadap pola asuh anak dan remaja” terang Safriati dalam sambutannya.
Safriati juga ingatkan tentang pentingnya pendampingan orang tua terhadap anak dan remaja dalam menghadapi era digitalisasi.
“Orang tua harus benar-benar bisa mendampingi anak-anak kita agar cerdas dalam memanfaatkan teknologi dan digitalisasi” ingatnya.
Seiring dengan program Indonesia Emas yang dicanangkan pemerintah, Safriati mengatakan, tidak ada hadiah yg lebih besar bagi suatu bangsa, kecuali untuk mampu menyiapkan generasi yang dapat mengelola bangsa dan negara di jaman sekarang ini.
Usai pembukaan, para peserta tampak menyimak paparan dari narasumber yang merupakan tim Pokja 1 PKK Pusat yang meskipun hanya berhadir secara virtual, tidak mengurangi esensi dan tujuan dari kegiatan ini.
Adapun tema yang disampaikan adalah, PAAREDI atau Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital yang merupakan pengembangan dari PAAR.
Menurut Ketua Bidang Pokja 1 TP PKK Pusat Herna era digital adalah suatu era yang tidak dapat dihindari.
Dan karena derasnya arus informasi di era digital ini, PKK beserta instansi terkait harus bersinergi lebih erat lagi, agar mampu mengimbangi menghadapi perkembangan teknologi di era digital.
Turut menjadi narasumber, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan Kementrian PPPA, Rohika Kurniadi Sari yang juga berhadir secara online.
Dalam paparannya, Rohika sampaikan 5 arahan Presiden untuk Kementrian PPPA.
Antara lain peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan/pengasuhan anak. Ary