Banjarmasin – Sebanyak 3 Iso Tank oksigen liquid atau sekitar 56 ton tiba di Kalsel melalui Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Minggu (25/7) malam. Pj Gubernur Kalsel Safrizal ZA didampingi Ketua dan anggota Satgas Oksigen Kalsel memantau langsung bongkar muat tabung berisi oksigen tersebut dari kapal pengangkut yang datang dari Surabaya.
Safrizal meminta agar tabung oksigen tersebut segera dikosongkan semua sehingga dapat segera dibawa lagi tabung kosong ke Surabaya untuk nanti diisi kembali dan segera didistribusikan lagi ke Kalsel. “Kita sudah bicara kepada pemilik kapal pengangkut agar diprioritaskan distribusi oksigen untuk Kalsel sehingga jalur distribusi tak terputus,” katanya.
Selain itu ia meminta agar jangan sampai ada hambatan administrasi terkait pengiriman oksigen ke Kalsel. “Karena itu kita terus melakukan monitor by hour melalui Satgas Oksigen yang kita bentuk,” ujarnya.
Safrizal juga menginstruksikan seluruh distribusi oksigen ke Kalsel full konsentrasi untuk memenuhi kebutuhan medis di rumah sakit yang jadi rujukan pasien terpapar covid. “Sementara untuk kebutuhan industri kita tahan dulu, semua oksigen dikonsentrasikan untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit,” katanya.
Masyarakat juga tak dapat membeli oksigen secara bebas kecuali atas rekomendasi pihak rumah sakit. Saat ini diakuinya kebutuhan akan oksigen bagi rumah sakit sangat tinggi, karena itu distribusinya akan diatur dan terus dimonitor.
“Tadi kita juga mengecek perusahaan penyalur oksigen di Kalsel dalam rangka memastikan kelancaran distrubusi, ada tiga perusahaan jumlahnya,” katanya.
Pengisian oksigen di Kalsel sendiri menurutnya tak mencukupi, karena itu harus mendatangkan dari luar yaitu Surabaya dan Kaltim. “Di Kalsel ada pengisian oksigen dengan gas berkapasitas 60 tabung per 24 jam, sementara pengisian dengan liquid harus dari luar yaitu Surabaya dan Kaltim,” katanya.
Pengisian dengan liquid minta kiriman luar dari Kaltim dan Jatim.
Sementara distribusi oksigen di Kalsel saat ini masih cukup. “Kita akan mengatur prioritasnya walaupun kebutuhan akan oksigen di rumah sakit meningkat,” katanya.
Pihak Satgas Oksigen Kalsel juga melakukan koordinasi dengan KSOP, Polda dan perusahaan penyedia dalam rangka memastikan kelancaran distribusi oksigen selama peningkatan angka positif Covid di Kalsel.
Terkait kedatangan 56 ton oksigen ke Kalsel merupakan kuota reguler dari perusahaan penyalur oksigen yang seluruhnya digunakan untuk kebutuhan rumah sakit bagi penderita Covid. “Nanti yang bayar pembelian oksigen adalah pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, dan sebagian lagi oleh Kemenkes,” terang Safrizal.
Diperkirakan 56 ton oksigen tersebut akan mencukupi kebutuhan Kalsel selama 3 hari. “Kalau sebelumnya cukup seminggu tapi mengingat meningkatnya kebutuhan oksigen diperkirakan sampai 3 hari,” pungkas Safrizal. Ary