Bambang Dedi Mulyadi, SSos, M.AP, Pengamat Kebijakan Publik
Pertempuran panjang melawan covid-19 kini tengah berada di titik rawan. Lonjakan penularan yang terus konsisten di atas 20 ribu per hari, menandai Indonesia sudah masuk gelombang kedua dan bersiap menuju puncaknya.
Berdasarkan situs tempo.co, jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air masih terus bertambah.
Hingga Sabtu 31 Juli 2021 pukul 12.00 WIB, penambahan kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir mencapai 37.284 kasus.
Dengan penambahan ini, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 3.409.658 kasus terhitung sejak diumumkannya pasien pertama terinfeksi covid -19 pada 2 Maret 2020.
Sementara itu, data per hari, pasien sembuh bertambah 39.372 orang. Sehingga, total pasien sembuh berjumlah 2.770.092 orang.
Dilaporkan juga pasien meninggal sebanyak 1.808 orang per hari ini. Total tercatat ada 94.119 pasien Covid-19 yang meninggal.
Pemerintah terus berikhtiar keras untuk melindungi masyarakat dari ancaman covid- 19, melalui berbagai kebijakan terukur.
Semua sumber daya yang ada, baik dari sisi anggaran, sumber daya manusia dan penyediaan infrastruktur kesehatan telah dikerahkan maksimal.
Seperti program vaksinasi massal gratis yang didukung berbagai stakeholder, baik Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Pemerintah Kota, TNI/Polri, swasta, para tokoh dan elemen masyarakat lainnya hingga kini terus dilanjutkan.
Penyediaan fasilitas kesehatan, obat- – obatan, rapid tes antigen alat PCR, dan tempat tempat karantina penyembuhan.
Kita juga perlu memberikan apresiasi dari apa yang telah dilakukan negara, termasuk langkah nyata para kepala daerah yang berani melakukan terobosan besar demi melindungi masyarakatnya dari ancaman covid 19.
Jika pun ada kekurangan dari sebuah kebijakan negara, , mari kita sikapi dengan bijaksana. Caranya turut memberikan pemikiran- pemikiran positif disertai solusi membangun.
Dalam.karya tulis ini, dilatari pendidikan penulis yang pernah menimba ilmu di sekolah menengah pekerjaan sosial, kemudian melanjutkan studi Sarjana Ilmu Pemerintahan, hingga ke jenjang S2 Ilmu Kebijakan Publik.
Kemudian dimatangkan dengan pernah bekerja selama 12 tahun sebagai jurnalis pada perusahaan Kelompok Kompas Gramedia ( KKG), dan juga pernah sebagai seorang lurah, maka dalam artikel ini, penulis ingin berbagi pemikiran sederhana terkait upaya percepatan penanggulangan covid- 19.
Narasi pemikiran.yang ingin penulis deskripsikan adalah pentingnya pemerintah membuat kebijakan pelengkap untuk menyempurnakan kebijakan yang telah ditetapkan.
Kebijakan tersebut adalah peningkatan Imunitas tubuh rakyat, yakni pembagian vitamin C, Vitamin D dan zinc, atau paket suplemen secara gratis kepada rakyat.
Pasalnya, untuk menangkal infeksi virus atau bakteri, seseorang harus mempunyai sistem kekebalan tubuh yang baik.
Caranya dengan mengkonsumsi Vitamin atau suplemen yang bermanfaat untuk kesehatan.
Kementerian terkait seperti Kementerian Kesehatan, Kemensos, bekerja sama dengan pemerintah daerah di tingkat provinsi, Kabupaten/Kota bisa mulai merancang skema kebijakan tersebut agar efektif dan tepat sasaran.
Di tingkat daerah, Pemerintah Provinsi Kabupaten dan Kota sudah saatnya memfokuskan terhadap penyediaan vitamin vitamin di atas.
Strategi pengalokasian anggaran penanggulangan covid- harus berimbang. Artinya tidak didominasi untuk penyediaan rapit antigen atau pengadaan alat PCR.
Pendistribusian vitamin atau suplemen meningkatkan imunitas tubuh bisa bekerja sama dengan pihak kelurahan dan kecamatan serta kepala desa hingga di tingkat RT.
Atau bisa didistribusikan ke puskesmas- puskesman dan poli klinik desa.
Di tingkat pemerintah Kabupaten dan Kota, para kepala daerah atau pun melalui usulan lembaga legislatif setempat bisa menginisiasi pemberian vitamin dan suplemen gratis ini kepada penduduk daerah masih masing.
Bahkan di tingkat pemerintahan desa atau kelurahan juga bisa melakukan penggalangan bantuan.
Caranya melalui urun rembuk tokoh masyarakat, para pemuda, tokoh agama bersama Badan Permusyawaratan Kelurahan atau Desa untuk menggalang kelompok masyarakat atau pihak swasta yang bersedia membantu penyediaan vitamin, suplemen atau paket makanan yang bisa meningkatkan imunitas tubuh.
Bantuan dikoordinir oleh lurah atau kepala desa dibantu para Ketua RT untuk dibagikan gratis kepada masyarakat.
Dalam.tataran kebijakan nasional, Kementerian Sosial bersama Kementerian Kesehatan bisa menginisiasi program pembagian vitamin atau multivitamin gratis untuk didistribusikan ke daerah.*