Banjarmasin- Penjabat Gubernur Kalsel, Dr Safrizal Za, MSi, menjadi narasumber dalam acara Ngobrol@Tempo, yang tayang secara streaming di kanal Youtube tempodotco.
Safrizal mengikuti diskusi santai yang berdurasi kurang lebih satu jam itu di Rumah Dinas Gubernur, Banjarmasin (16/8/21), melalui video conference.
Topik yang dibahas mengenai Upaya Daerah dalam Menggerakkan Sumber Pertumbuhan Ekonomi di Masa Pandemi.
Dalam sesi tanya jawab, Safrizal memperkenalkan kolaborasi sektor ekonomi sebagai strategi Kalsel.
Menurut Safrizal kolaborasi dilakukan demi menguatkan pelaku usaha kecil. Apalagi, jumlah UMKM di Banua mencapai 500 ribu unit.
“Kami meminta perusahaan besar membina perusahaan kecil yang memang serius, sehingga produk UMKM mereka bisa dijual di perusahaan besar Indonesia, misalnya di ritel Alfamart.”
Dirjen Bina Adwil Kemendagri ini menerangkan, UMKM dikatakan serius ketika memiliki program dan skema yang jelas.
Kolaborasi lainnya, kata Safrizal, yakni mengembangkan sisa lahan perkebunan sawit menjadi peternakan sapi.
Ditambah lagi dengan adanya program pengembangan sapi bernama SISKA KU INTIP, Safrizal optimis Kalsel akan swasembada sapi.
“Insyaallah tahun depan kita swasembada sapi,” ucapnya.
Ia menambahkan, terkait sektor pertanian, produksi beras Kalsel mencapai satu juta ton.
Kolaborasi berikutnya, jelas Safrizal, berkaitan dengan ciri khas Banua, yakni religiusitas.
Berbagai pesantren di wilayah Kalsel turut berkontribusi dalam sektor ekonomi.
“Pesantren menghasilkan produk-produk yang dijual hingga ke luar daerah. Tinggal bagaimana kita mendekatkan ekonomi pesantren dengan perbankan,” jelasnya.
Ia melanjutkan, “ekonomi pesantren di samping dapat menghidupi pesantren, juga barang-barangnya dekat dengan masyarakat.”
Ngobrol@tempo yang berlangsung dalam dua sesi ini, diakhiri dengan closing statement para narasumber.
Dalam pernyataan penutup, Safrizal kembali mengajak industri besar peduli dengan industri kecil, mikro, hingga nano.
“Dengan semangat dan kemauan, insyaallah kita bisa lalui pandemi ini,” ucapnya.
Selain Penjabat Gubernur Kalsel, hadir pula narasumber dari Kepala Bappeda Banyuwangi, Gubernur Bengkulu, Bupati Halmahera, dan Staf Ahli dari Aceh. (Vio/Adpim)