Banjarmasin – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) memaksimalkan ketersediaan oksigen medis.
Berbagai upaya terus dilakukan untuk mendapatkan pasokan oksigen yang digunakan sejumlah rumah sakit rujukan pasien Covid-19, meskipun mulai terjadi penurunan kasus dan jumlah pasien.
Lobi-lobi yang dilakukan Pemprov Kalsel mulai ke pihak pengusaha seperti Kadin, hingga SKK Migas dan Kementerian Kesehatan, demi tercukupi kebutuhan oksigen dan datang tepat waktu, sehingga tidak terjadi kekosongan persediaan.
“Hari ini kita kedatangan lagi bantuan dari kementerian kesehatan, 80 ton oksigen. Tapi saya minta sebelum barang mau habis, sudah ready (siap,red). Alhamdulillah kita saat ini terkendali dan bisa membantu kegiatan lain untuk disalurkan jika ada kelebihan,” kata Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor didampingi sejumlah anggota Satgas Oksigen saat menyaksikan kedatangan oksigen cair (liquit) di area Pelabuhan Peti Kemas Trisakti, Rabu (01/09/2021) di Banjarmasin.
Dikatakan, jika ada perusahaan yang memerlukan oksigen, stok yang ada bisa saja disalurkan sepanjang tidak mengurangi kebutuhan oksigen di rumah sakit untuk pasien covid-19.
“(penyediaan oksigen,red) tidak hanya berkaitan kemanusiaan, tapi juga berkaitan dengan perekonomian,” ujarnya.
Oksigen cair bantuan Kementerian Kesehatan itu diangkut 4 ISO tank masing-masing berisi 20 ton dengan kapal KM Meratus.
Gubernur berharap dengan adanya bantuan tambahan oksigen dari Kemenkes ini dapat membantu penanganan Covid-19 di Kalsel.
Selain itu, semua pemangku kepentingan baik pemerintah, TNI, Polri, dan masyarakat tetap diminta saling bergotong royong dalam penanganan Covid-19.
Anggota Satgas Oksigen Kalsel, Mahyuni menambahkan, dengan jumlah pasokan oksigen yang ada, bisa mencukupi untuk kebutuhan hingga 10 hari.
“Besok datang lagi satu ISO tank dari Gersik dan dua ISO tank lainnya tanggal 3 untuk memperkuat cadangan oksigen kita. Dengan kedatangan ini, aman ketersediaan oksigen kita,” ujar Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Kalsel itu.
Disebutkan, dalam kondisi normal, kemampuan ketersediaan oksigen di Kalsel sekitar 2.700 tabung, sekitar 25 persen saja untuk rumah sakit. Namun beberapa pekan terakhir, pasokan oksigen diutamakana sepenuhnya untuk layanan kesehatan.
Dua pekan lalu, Kalsel juga menerima 80 ton oksigen yang didatangkan dari Konawe, Sulawesi Tenggara.. Seluruh oksigen yang datang di pelabuhan yang sama itu langsung dibongkar dan disalurkan ke beberapa rumah sakit rujukan pasien Covid-19.
Empat ISO Tank oksigen berkapasitas masing-masing 20 ton yang diangkut kapal LCT dan tiba di Pelabuhan Peti Kemas Banjarmasin dengan waktu perjalanan 12 hari. sal/adpim