Banjar – Kopi produksi Kalimantan Selatan diharapkan bisa menguasai pasaran lokal atau bahkan bisa bersaing di pasar nasional dan mampu menembus tingkat internasional. “Hal ini sesuai arahan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor agar produk Kalsel bisa bersaing di tingkat nasional, untuk itu tentu perlu didukung dengan peningkatan produksi dan produktifitas kopi untuk dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Kadisbunnak Kalsel Suparmi, Jumat (19/11).
Selain itu pengetahuan dan keterampilan petani kopi perlu ditingkatkan dalam melakukan pengolahan sekaligus untuk meningkatkan nilai tambah dan mutu olah kopi. Salah satu upaya nyata Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan telah melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengolahan Hasil Kopi di dua Kabupaten. Pertama dengan Kelompok “Tani Bunga Mawar” Desa Takuti Kecamatan Mataraman dan Kelompok Tani “Berkat Sabar” Desa Abirau Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar, kemudian dengan Kelompok Tani “Tani Makmur” Desa Asri Mulya Kecamatan Jorong dan Kelompok Tani “Rakat Mufakat” Desa Batilai Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut. Bimtek tersebut digelar pada tanggal 17 – 18 Nopember 2021.
“Selain bimbingan tentang pengolahan hasil kopi, masing – masing Kelompok Tani tersebut juga diberikan bantuan alat mesin pengolahan kopi berupa, 1 buah mesin pulper, 1 buah mesin pengupas kopi kering, 1 buah mesin sangrai (roasting kopi), 1 buah mesin gilingan kopi dan 1 buah mesin continuous sealer (kemasan/packing),” jelas Suparmi.
Bimtek dilaksanakan bekerjasama dengan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak selaku pemberi bantuan pengadaan fasilitasi pengolahan kopi, berupa alat mesin pengolahan kopi sekaligus menjadi narasumber dalam kegiatan ini.
“Tujuan Bimtek agar kelompok tani memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk dapat meningkatkan mutu serta kualitas biji kopi dan hasil olahannya agar berstandar keinginan pasar dan dapat menyajikan kopi dengan cita rasa tinggi,” pungkas Suparmi. Ary