Marabahan – Kabupaten Batola diharapkan menjadi salah satu pusat penghasil bibit ternak sapi bali di pulau Kalimantan. “Kita berharap Batola jadi penghasil bibit ternak sapi Bali, karena itu perlu konsistensi dalam pelaksanaannya dengan didukung seluruh stake holder terkait,” ungkap Kadisbunnak Kalsel, di sela kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Wilayah Sumber Bibit Sapi Bali (Wilsumbit) di kelompok ternak Setia Kawan Desa Simpang Jaya Kecamatan Wanaraya Batola, Selasa (30/11) lalu.
Menurutnya, upaya peningkatan kualitas mutu genetik perlu terus dilakukan, antara lain peningkatan mutu genetik bibit ternak sapi potong. “hal ini merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan serta mempunyai nilai strategis dalam mendukung percepatan laju produksi, sehingga diperlukan upaya pengembangan pembibitan sapi secara berkelanjutan,” ujar Suparmi.
Kegiatan Monev kerjasama Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan bersama Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Barito Kuala melakukan monitoring dan evaluasi Wilayah Sumber Bibit Sapi Bali (Wilsumbit).
Sebagai Wilsumbit Sapi Bali yang telah ditetapkan sejak tahun 2015 oleh Menteri Pertanian RI melalui Surat Keputusan no.355/Kpys/PK.040/6/2015 tanggal 8 Juni. Kecamatan Wanaraya hingga tahun 2021 tercatat sementara memiliki populasi sapi bali sebanyak 2.020 ekor yang tersebar di beberapa desa. Ary