Banjarbaru – Pemprov Kalsel terus berupaya menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Hal ini sesuai dengan amanat Presiden Jokowi terkait 5 (lima) isu prioritas perempuan dan anak yang harus diselesaikan hingga tahun 2024.
“Salah satunya menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ujar Kepala DPPA Kalsel Husnul Hatimah, Selasa (30/11) saat membuka Workshop Data Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di ruang H Maksid Setdaprov Kalsel.
Menurut Husnul, pada tahun 2020 tercatat 273 Kasus dengan Korban Anak 193 Orang dan Korban Perempuan 232 Orang (simfoni PPA). “perempuan sebagai korban dengan persentase 77,9 % sedangkan laki-laki sebagai pelaku dengan persentase 22,1 %, yang mana persentase korban tertinggi berdasarkan tempat kejadian terdapat di dalam rumah tangga (KDRT) dengan persentase 64,3 %,” kata Husnul.
Sementara Persentase Korban pada anak-anak menurut status usia yaitu 65,2 % sedangkan Persentase pelaku pada anak-anak menurut status usia yaitu 22,6 %.
Saat ini tercatat, Kalsel telah memiliki unit pelayanan terpadu korban kekerasan terhadap perempuan dan anak (UPTD PPA) sebanyak 4 unit yaitu di tingkat Provinsi, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Barito Kuala, dan Kabupaten Tabalong. “ untuk kabupatn/kota yang lainnya dalam proses pembentukan. Adanya UPT PPA tersebut merupakan tempat pelayanan dan penangan kasus kekesaran,” ujar Husnul.
Provinsi Kalimantan Selatan memiliki Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2018 Tentang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang yang mana kebijakan ini dalam rangka memberikan perempuan dan anak untuk berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang seeara wajar serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Husnul juga memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam mendukung upaya perlindungan Perempuan dana anak di Indonesia.
“Saya yakin dan optimis, jika kita mau bahu membahu, bergandeng tangan, menyamakan persepsi, dan menyatukan tujuan maka bersama-sama kita dapat mewujudkan Indonesia emas tahun 2024,” pungkas Husnul Hatimah. Ary