Banjarmasin – Masyarakat diminta mewaspadai bencana hidrometeorologi hingga Maret 2022 mendatang. “Prakiraan BMKG bencana hidrometeorologi terjadi awal November 2021 sampai Maret 2022, diharapkan masyarakat selalu waspada,” kata
Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Dinas Sosial Kalsel, Achmadi, Selasa (30/11).
Menurutnya Penanggulangan bencana ada 3 sisi yaitu pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. “Semua saling berhubungan..jadi penanganan bencana tidak semua pemerintah saja…nilai kesetiakwanan sosial membuat percepatan penanganan bencana lebih baik,” kata Achmadi.
Berdasar data Tagana Kalsel pada kejadian bencana tanggal 28-29 November 2021,
banjir terjadi di berbagai wilayah Kalsel. Terparah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Ribuan kepala keluarga terdampak banjir di 5 kecamatan Kabupaten HST yaitu Hantakan, Batu Benawa, Barabai, Pandawan dan Haruyan.
Banjir juga terjadi di wilayah HSS, Balangan, Tabalong, Tapin dan Banjar. Terakhir dilaporkan bencana longsor terjadi di Desa Maradapan Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Kotabaru. Sebanyak 20 buah rumah terdampak longsor, warga mengungsi ke kapal serta ada warga masih dilaporkan hilang.
Dinsos Kalsel melaksanakan tanggap darurat bencana banjir di berbagai kabupaten/kota terdampak diantaranya memberikan bantuan barang persediaan seperti tenda, matras, makanan anak, food ware, selimut, peralatan dapur, kasur dan lainnya.
Saat kejadian mengirimkan Tim Rescuer Tagana dengan peralatan evakuasi perahu karet, alat vertical rescue, 5 orang Rescuer ke HST sejak awal kejadian.
Kemudian mendirikan dapur umum di Balangan tepatnya kantor kecamatan Juai sebanyak 1500 paket makanan siap saji perhari. Di HST dapur umum dibuka di stadion Mandingin untuk 1000 paket makanan siap saji setiap kali makan ( 3 kali sehari ).
Menurutnya, banjir terjadi akibat curah yang tinggi di daerah pegunungan. Dilaporkan akibat curah hujan tinggi berakibat meluapnya beberapa sungai di daerah kaki pegunungan Meratus seperti Loksado, Paringin hingga Hantakan. Ary