Banjarbaru – Pemprov Kalsel melalui Dinas PUPR bakal membangun kantor pusat informasi Geopark Meratus di 4 lokasi Geosite Meratus yang bakal diusulkan ke UNESCO sebagai UGG (UNESCO Global Geopark). Pembangunan kantor pusat informasi Geopark Meratus ini merupakan salah satu sarana penunjang agar Geopark Meratus diakui sebagai UGG.
“Pada tahun anggaran 2022, kita akan kembali membangun 4 kantor Pusat Informasi Geopark Meratus, sebelumnya pada tahun 2021 kita telah melaksankan pembangunan 1 kantor pusat Informasi Geopark Meratus di Geosite Tahura Sultan Adam,” kata Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kalsel Agung Dewanto, Kamis (30/12) kepada jejakbanua.com usai mengikuti Rapat Persiapan MTQ Nasional ke 29 di Kalsel,di Setdaprov Kalsel.
Adapun 4 lokasi yang akan dibangun Kantor Pusat Informasi Geopark Meratus adalah di Geosite Tanjung Dewa di Desa Tanjung Dewa Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut, Geosite Gunung Besar di Desa Batu Besar Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu, Geosite pendulangan Intan Pumpung Desa Sei Tiung Kecamatan Cempaka Banjarbaru dan terakhir Geosite Pantai Sekoyang Desa Semisir Kecamatan Pulau Laut Tengah Kabupaten Kotabaru.
Seperti diketahui ada 5 Geosite di lingkup Geopark Meratus yang bakal diusulkan ke UNESCO pada tahun 2022 mendatang.
Menurut Agung, Kegiatan Dinas PUPR Kalsel mendukung upaya Geopark Meratus menjadi UGG melalui pembangunan fasilitas penunjang seperti Kantor Pusat Informasi Geopark Meratus.
“Diharapkan dengan Geopark Meratus menjadi UGG, akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat karena akan menjadi ekowisata yang dikelola masyarakat,” kata Agung. Selain itu sebagai UGG akan ada even Internasional 3 tahun sekali diadakan yang tentunya bakal berdampak signifikan bagi pengembangan ekonomi dan pembangunan Kalsel.
Manfaat lainnya bila Geopark Meratus sebagai UGG adalah untuk menyelamatkan pegunungan Meratus dari pemanfaatan ekonomi yang mengabaikan aspek kelestarian lingkungan.
Secara terpisah Kepala Bappeda Kalsel Nurul Fajar Desira Pemerintah Provinsi Kalsel optimis Geopark Meratus bakal diakui sebagai UGG (UNESCO Global Geopark) oleh UNESCO.
“Kita tentu optimis Geopark Meratus akan diakui UNESCO, karena geosite yang kita ajukan memiliki bebatuan yang umurnya lebih tua dibandingkan daerah lain di Indonesia,” kata Nurul Fajar Desira.
Contohnya bebatuan di Geopark Meratus lebih tua dibandingkan bebatuan di kawasan Gunung Sewu di Pulau Jawa yang telah lebih dulu diakui sebagai UGG. “Bebatuan di Geopark Meratus hasil kejadian 200 juta tahun lalu, jenis batunya oviolit makanya temanya adalah hamparan oviolit tertua di Indonesia,” terang Fajar.
Keunikan lain bebatuan tersebut ditumbuhi hutan hujan (Rain Forest) sehingga jenisnya namanya serpentinit. “Serpentinit hanya ada tiga di dunia yaitu di Geopark Meratus, Pegunungan Jaya Wijaya Papua dan Pegunungan Himalaya Nepal,” kata Fajar.
Keunikan lain adalah pendulangan Intan Pumpung hasil tekanan kuat karbon sehingga berubah jadi berlian yang hanya ada di Kalimantan dan Papua. “Begitu juga di Geosite lain yang diajukan punya keunikan masing-masing ,” kata Fajar.
Geopark Meratus juga akan bernilai edukasi bagi generasi muda sekaligus jadi lokasi penelitian. “kita beruntung punya keunikan Geopark Meratus yang bisa kita ceritakan kepada para generasi penerus,” ujar Fajar. Ary