Banjarbaru – Dishut Kalsel Gelar Acara Ramah Tamah dan Dialog dalam rangka Kunjungan Kerja Direktur Jendral Planalogi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Ruandha Agung Sugardiman. Dilaksanakan di Pesanggaran/Rumah Belanda Tahura Sultan Adam dengan tetap mengutamakan Protokol Kesehatan Covid-19. Rabu, (12/1).
Dalam Acara Ramah Tamah dan Dialog tersebut juga dihadiri Sekditjen PKTL Kemen LHK Hanif Faisol Nurofiq dan beberapa perwakilan SKPD Provinsi Kalsel seperti Dinas Lingkungan Hidup Prov Kalsel, Dinas Peternakan Dan Perkebunan Prov Kalsel, dan BAPPEDA Prov Kalsel. Hadir juga perwakilan UPT Kementerian LHK yang ada di Provinsi Kalsel yakni BPHP Wilayah XI, BPKH Wilayah V, BPDASHL Barito, BKSDA Kalsel, BPSKL Wilayah Kalimantan, BPSILHK Wilayah Kalimantan.
Diacara tersebut Direktur Jendral Planalogi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Ruandha Agung Sugardiman
juga berkesempatan untuk melakukan penanaman pohon jenis Tabebuya sebagai tanda cinta lingkungan yang merupakan jiwa dari seorang rimbawan.
Selain itu Direktur Jendral Planalogi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Ruandha Agung Sugardiman
didampingi langsung Plt. Kadishut Prov Kalsel Fathimatuzzahra bersama sama melihat suasanan dikawasan Pesanggrahan/Rumah Belanda Tahura Sultan Adam.
“Melihat pemandangan yang luar biasa di Tahura Sultan Adam Mandiangin ini betul betul memanjakan mata kita semua, dan Pesanggrahan ini adalah salah satu bangunan belanda yang direnovasi sehingga menjadi tempat peristirahatan menarik untuk para wisatawan,” kata Ruandha Agung Sugardiman.
Ruandha Agung Sugardiman menambahkah bahwa Eko Wisata Tahura Sultan Adam merupakan tempat yang bagus untuk wadah pelestarian hutan di indonesia terutama di Provinsi Kalimantan Selatan. “Ini suatu upaya yang luar biasa, bagaimana kita bisa melestarikan hutan kita sehingga betul-betul tujuan pelestarian alam indonesia terutama di Provinsi Kalimantan Selatan bisa tercapai, dan dengan adanya bangunan fenomenal (Pesanggaran/Rumah Belanda) ditahura sultan adam ini nilai konservasi semakin luar biasa” katanya.
Kegiatan Ramah Tamah dan Dialog tersebut dilanjutkan dengan acara makan malam sambil berbincang terkait tetang Kehutanan dan Wisata Tahura Sultan Adam.(olf/dishut)