Cerita Dibalik Pemindahan Makam Pangeran Antasari

0
1700

Pangeran Antasari meninggal dunia pada 11 Oktober 1862 di usia 53 tahun, setelah mengalami sakit. Beliau dimakamkan di Kampung Sampirang, Bayan begok daerah Puruk Cahu Provinsi Kalteng. Kala itu saat Perang Banjar masih berkecamuk, sehingga pahlawan nasional asal Tanah Banjar ini dikuburkan di dalam hutan mengingat masih dalam darurat perang. 

Setelah hampir 100 tahun kemudian, jenazahnya sebagai pahlawan Banjar akan di pindahkan dan dimakamkan secara layak sebagai seorang Pahlawan. Namun tim pemindahan makam selalu gagal berkali kali karena diganggu binatang buas dan makhluk gaib yang ada dihutan tersebut.

Konon jasad dan kubur beliau dijaga oleh “orang sebelah” yang ikut berjuang dan menjadi bawahan Pangeran Antasari. Maka atas usul salah satu keluarga Pangeran Antasari agar meminta tolong kepada Ulama Banjar tersohor asal Amuntai yg saat itu bertugas di Jakarta untuk mengusir Jin itu. 

Karena selain alim beliau juga dikenal bisa mengusir makhluk halus, orang itu ialah KH. Ideham Chalid, seorang tokoh NU sekaligus pahlawan nasional asal HSU Kalsel.

Tim Pemindahan kerangka segera bertolak mendatangi beliau di jakarta, namun beliau ternyata tidak ikut ke Banjarmasin tapi menitipkan Surat untuk dibacakan kepada penghuni hutan tempat Pangeran Antasari.

Tim sempat ragu namun lebih memilih mentaati perintah beliau. Sesampainya di hutan, surat dibacakan dan ajaibnya tidak ada gangguan apapun dihutan seperti beberapa kali sebelumnya. 

Evakuasi kerangka berjalan lancar karena hampir 100 tahun tertanam yg tersisa hanya tulang tengkorak, tempurung dan beberapa helai rambut. 

Seterusnya beliau dimakamkan di Makam Pahlawan Pangeran Antasari sekarang di Banjarmasin dengan upacara yg sangat khidmat. Kisah ini cukup populer dan  diceritakan langsung oleh KH.Ideham Khalid kepada murid murid beliau.

 – Sumber: Perang Banjar Barito 1859 – 1906

– Kesultanan Banjar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini