Banjarbaru – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalsel, mengantisipasi masuknya virus antraks, yang biasanya menyerang ternak sapi.
Kepala Disbunnak Kalsel, Suparmi menyebut, meskipun sampai saat ini dari laporan yang dia terima, belum ada ternak sapi di Kalsel yang kena antraks, namun kewaspadaan makin ditingkatkan terkhusus di empat pintu perbatasan tersebut.
“Ada empat pintu masuk cek poin di Kalsel. Yang berbatasan dengan Kalteng ada di Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala dan Pasar Panas Kabupaten Tabalong. Untuk perbatasan dengan Kaltim pintu cek poin ada di Sengayam Kabupaten Kotabaru dan Jaro, Kabupaten Tabalong,” ujar Suparmi di Banjarbaru, baru-baru tadi.
Suparmi menyebut, peternak patut bersyukur, karena virus antraks tidak bisa hidup di Kalsel. “Di Kalsel kadar asam sangat tinggi. Antraks hanya bisa masuk lewat hewan yang terinfeksi dari luar daerah,” ujarnya.
“Kita juga meminta kepada pihak karantina untuk melakukan pengawasan terhadap sapi yang datang melalui kapal laut,” tegasnya.
“Program ini diharapkan menjadi lompatan besar mempercepat Kalsel bisa memenuhi kebutuhan sapi untuk daerahnya dan menjadi penyangga kebutuhan daging sapi untuk ibu kota negara yang baru di Kaltim,” tandasnya. Ary