Banjarbaru – Memperingati Hari Air Dunia ke-30 tahun 2022, Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III melaksanakan penanaman pohon dan penebaran bibit ikan di Embung Kebun Raya Banua Kawasan Perkantoran Pemprov Kalsel, Banjarbaru, Rabu (30/3).
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintahan Dan Kesra Setdaprov Kalsel, Nurul Fajar Desira melakukan penanaman pohon didampingi Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, Fikri Abdurrachman, Kadis LH Kalsel Hanifah Dwi Nirwana serta Kabid SDA Dinas PUPR Kalsel Masrai Zulzai.
Gubernur Kalsel dalam sambutan dibacakan Nurul Fajar Desira mengatakan peringatan hari air dunia ke 30 diharapkan dapat menumbuhan kesadaran kepada generasi milenial untuk semakin peduli dan perhatian dalam memelihara sumber daya air dari kerusakan dan pencemaran. “Makna utama setiap peringatan hari air sedunia adalah mengajak seluruh masyarakat di belahan dunia manapun menyadari dan berupaya mencegah krisis air secara global di masa depan,” kata Fajar.
Untuk itu, sebagai bagian dari masyarakat dunia, masyarakat Kalsel tentunya juga memiliki tanggung jawab ikut mencegah krisis air. “Ini penting, karena air merupakan kebutuhan vital bagi seluruh makhluk hidup,” sambungnya.
Ia mengajak kepada setiap individu, lingkungan keluarga, dan seluruh lapisan masyarakat untuk menyatukan tekad dalam memelihara sumber daya air di Kalsel agar jangan sampai tercemar. “Data menunjukkan, sebanyak 80 persen polusi air disebabkan oleh limbah rumah tangga. Keadaan ini juga banyak ditemukan pada sungai-sungai di Kalsel. Hampir seluruh air sungai di daerah sudah mulai tercemar, tentunya akan berdampak buruk jika dibiarkan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, Fikri Abdurrachman menambahkan kegiatan peringatan hari air sedunia ke-30 dilaksanakan serentak seluruh Indonesia. Untuk di Kalsel difokuskan pada kawasan Embung Kebun Raya Banua. Ada 500 bibit pohon produktif yang ditanam di kawasan Embung Kebun Raya Banua dan Embung Kampung Banjar. Sementara, penaburan ribuan bibit ikan dilakukan di Embung Kebun Raya Banua.
“Mudah-mudahan, penanaman pohon dan tabur bibit ikan ini nantinya akan berfungsi semakin melestarikan area konservasi untuk tempat interaksi sosial budaya, kegiatan ekonomi, maupun pariwisata,” tandasnya.