Batola – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bergerak cepat turun ke lapangan memantau tanaman padi yang diserang hama tungro di tiga desa, yaitu Desa Raden, Tambak Karya dan Desa Sarinah, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut, Selasa (26/7).
Ini dilakukan sebagai upaya nyata kehadiran pemerintah di saat petani sedang dirundung kecemasan.
“Kita melihat secara langsung kondisi tanaman padi. Alhamdulillah hama tungro sudah bisa dikendalikan para petani dengan melakukan penyemprotan disinfektan bersama petugas pertanian lapangan,” ujar Syamsir.
Dia sampaikan, untuk mengatasi hama tungro, petani sudah sangat paham dan sigap sehingga dapat langsung melakukan antisipasi dengan melakukan penyemprotan sehingga penyebaran tungro bisa dikendalikan.
“Tanaman padi yang sempat terkena tungro kini kembali tumbuh subur dan berbuah merata. Satu bulan lagi diperkirakan akan panen,” terangnya.
Syamsir sangat salut dengan kegigihan petani dalam mengatasi serangan hama tungro. “Tak ada penyakit yang tidak ada obatnya. Obat hama yang dibeli petani dengan uang sendiri tadi kami ganti sesuai arahan dari Gubernur Kalsel Sahbirin Noor. Kami tidak membiarkan petani sendiri, kami selalu hadir di tengah mereka,” tuturnya.
Tungro yang menyerang tanaman padi di Kalsel, beber Syamsir masuk katagori rendah dan sedang sehingga tidak menyebabkan tanaman padi menjadi puso. Luas tanaman padi di Kalsel kurang lebih 220 ribu hektare. Yang terserang hama tungro hanya 0,007 persen dari luasan tersebut.
Serangan hama tungro tidak mempengaruhi produksi padi di Kalsel. Sampai akhir Juni 2022, produksi padi tercatat sudah 600 ribu ton gabah kering giling dari target 500 ribu ton. “Satu tahun target kita 1,4 juta ton. Lima bulan ke depan kita kejar target sekitar 550 ribu ton lagi dan optimis tercapai,” cetusnya.