Jejakbanua.com, Banjar – Ruas jalan Provinsi antara Mataraman – Sungai Ulin sepanjang 15,41 KM dengan lebar aspal 7,5 meter telah diresmikan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Rabu (4/1/2023). Dengan tuntung (selesai) Jalan tersebut membuat dampak signifikan pada melambungnya harga tanah di sepanjang kawasan yang dilalui.
Pembakal Desa Mali Mali H Akhmad Baswan mengakui hal tersebut. Dampak pembangunan jalan Mataraman – Sungai Ulin dan Jembatan Mali Mali, harga tanah di sekitarnya naik drastis.
“Pembangunan di tempat kami mulai merata dan harga tanah belarang (semakin mahal). Dulu kisaran Rp 25 hingga Rp 50 ribuan itupun tak sampai per meter karena disini hitunganya per borongan, tapi sekarang sekitar Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribuan, banyak warga yang bikin SKT (surat keterangan tanah) di kantor desa dengan harga fantastis,” kata Baswan, usai acara peresmian Jalan Mataraman – Sungai Ulin dan Jembatan Mali Mali, Rabu (4/1/2023).
Selain itu, Baswan mengungkap keberadaan jalan tersebut juga berdampak untuk memperlancar perekonomian warganya. “Dulu kami warga Mali Mali memutar Martapura dulu untuk membawa hasil panen ikan atau hasil pertanian, sekarang bisa lewat sini langsung menuju Jl A Yani ke arah Hulu Sungai,” katanya
Ia bersyukur dengan adanya jalan ini, perekonomian warga lebih berkembang.
“Kita mengucapkan terima kasih kepada jajaran Pemprov Kalsel beserta seluruh instansi terkait dan khususnya Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atas penyelesaian jalan Mataraman – Sungai Ulin serta jembatan Mali Mali ini,” kata Baswan.
Pembangunan ruas jalan alternatif yang menghubungkan Banjarbaru dan Kabupaten Banjar ini diawali pada tahun anggaran 2003 sampai 2010, kemudian berlanjut tahun anggaran 2012 hingga 2014 serta kemudian dilanjutkan pada 2019 hingga sekarang.
Pembangunan ruas jalan ini dilaksanakan kerjasaman Pemprov Kalsel, BPJN (balai pelaksanaan jalan nasional) Satker PJN (pelaksanaan jalan nasional) dan Pemkab Banjar. ary