Jejakbanua.com, Banjarbaru – Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau Paman Birin diwakili Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Selatan Endri MAP menyampaikan capaian realisasi investasi Kalsel Sepanjang Januari – Desember Tahun 2022, Selasa (21/3/2023) di Banjarbaru.
Sepanjang tahun 2022 ini realisasi investasi Kalsel mencapai Rp 15,29 Trilyun, ada peningkatan realisasi investasi sebesar 31 persen dibanding tahun sebelumnya,” jelas Gubernur Kalsel Paman Birin.
Realisasi investasi 2022 terdiri dari Penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 12,31 T dan Penanaman Modal Asing sebanyak Rp 2,98 T.
Realisasi investasi tersebut melebihi target yang ditetapkan pada RPJMD Kalsel 2022 yaitu sekitar Rp 11,6 T.
Kemudian capaian dalam bentuk proyek, untuk PMA sebesar 329 proyek dan untuk PMDN sebesar 2777 proyek. Total ada 3106 proyek sepanjang tahun 2022 lalu.
Untuk realisasi investasi PMA, tersebar di 16 sektor usaha dan berasal dari 19 negara asing. Penanaman modal asing didominasi sektor pertambangan sebesar Rp 1,83 T disusul , sektor tanaman pangan perkebunan peternakan senilai Rp 327,6 M dan sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp 204,3 miliar.
Sedangkan untuk realisasi investasi PMDN sepanjang 2022 tersebar di 21 sektor usaha. Dan sektor pertambangan juga mendominasi investasi PMDN yaitu sebesar Rp 4,48 triliun, sektor tanaman pangan perkebunan dan peternakan sebesar Rp 1,24 T dan sektor listrik gas dan air sebesar Rp 1,18 T.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor terus mendorong jajaran untuk melakukan inovasi sekaligus menggali potensi investasi di Kalsel. Diharapkan dengan semakin terbukanya investasi di Kalsel dapat memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sesuai arahan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, pihak DPMPTSP Kalsel terus melakukan terobosan terobosan guna meningkatkan nilai investasi di Kalsel yang memiliki dampak langsung kepada masyarakat. “Kita coba mencari peluang investasi baru yang dapat ditawarkan kepada investor luar khususnya sektor yang padat karya atau berkenaan langsung pada pertumbuhan ekonomi masyarakat, mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan,” kata Kepala DPMPTSP Kalsel Endri MAP.
Adapun sektor yang dapat diangkat dari Kalsel selain tambang adalah sektor pertanian perkebunan peternakan dan pariwisata. “Kita juga coba memunculkan ikon baru produk Kalsel melalui kearifan lokal,” kata Endri.
Untuk saat ini, DPMPTSP Kalsel sudah menarik minat investor di sektor energi listrik Bendungan Kusan di Kabupaten Tanah Bumbu, kemudian sektor peternakan berupa ikan gabus di Hulu Sungai Tengah dan Hulu Sungai Selatan serta cabe Hiyung di Kabupaten Tapin. Ary