Jejak Manusia Purba Kalimantan Di Pulau Sirang

0
349

Jejakbanua.com, Banjar – Kawasan Pulau Sirang di tengah waduk Riam Kanan diduga menjadi tempat manusia purba dari zaman batu bermukim. Kawasan ini berlokasi di area Danau Riam Kanan, Desa Tiwingan Baru, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Beberapa tahun silam, ditemukan artefak kuno berupa peralatan terbuat dari batu yang diduga digunakan manusia zaman purba ribuan  tahun silam. Artefak  batu ditemukan yaitu alat (kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam, proto pahat genggam, batu initi, serpih, bilah, lancipan, kerakal dipangkas, dan perkutor/batu pukul) dan bukan alat (fragmen serpih, tatal, dan batu kerakal yang merupakan pecahan limbah dari pembuatan alat batu). Batuan yang digunakan pada peralatan tersebut diindikasikan berasal dari batuan yang dijumpai disekitar seperti batupasir, kuarsit, serpih, sekis, dll., yang berasal dari Kelompok Malihan, Formasi Paau, dan Formasi Manunggul.

Kabid Geologi Dinas ESDM Kalsel sekaligus Badan Pengelola Geopark Meratus  Ali Mustofa mengatakan situs pulau Sirang ini merupakan salah satu situs Geopark Meratus di rute timur. “Situs Pulau Sirang adalah situs Geopark Meratus bernilai budaya karena ada penemuan arkeologi berupa artefak batu kuno yang digunakan manusia di zaman purba, artefak batu itu disimpan di Balai Arkeologi Banjarbaru,” kata Ali kepada jejakbanua.com, Minggu (10/12/2023) saat berkunjung ke lokasi situs Pulau Sirang.

Menurutnya perlu penelitian lebih lanjut, kaitannya dengan suku suku di Kalimantan khususnya Suku Banjar.

“Namun dengan temuan arkeologis itu, membuktikan kawasan di Pulau Sirang itu ada pemukiman zaman purba yang berlokasi di pinggir sungai, walaupun sekarang sudah tenggelam karena dijadikan waduk riam kanan,” jelas Ali.

Penemuan arkeologis itu juga sebuah bukti bahwa kawasan pegunungan Meratus sudah dihuni manusia sejak zaman purba. Lebih tua dibandingkan daerah perkotaan saat ini.

Kawasan Pulau Sirang tersusun atas batuan hasil kejadian bumi (geologi) dari Kelompok Batuan Malihan yang berumur 180-135 juta tahun yang lalu (Jura Tengah-Akhir). Pada lokasi yang memiliki ketinggian sekitar 50 meter diatas permukaan laut ini dahulunya merupakan pertemuan antara Sungai Kalaan, Amangpo, dan Huai, sebelum tenggelam akibat pembuatan waduk Riam Kanan. 

Saat ini lokasi ini selain untuk penelitian, juga untuk wisata terutama pada saat musim kemarau atau sewaktu air danau surut, seperti kegiatan memancing dan berkemah.

Pulau Sirang adalah pulau terkecil di Waduk Riam Kanan saat ini. Ary

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini