Jejakbanua.com, Banjarbaru- BPBD Kalsel menggelar Rakor Penanggulangan Bencana sekaligus merilis kajian risiko bencana 2024 di Aula Kantor BPBD Kalsel, Jumat (8/12/2023) lalu.
Rakor dipimpin Plh Kepala BPBD Kalsel Bambang Dedi Mulyadi dan dihadiri unsur Polda Kalsel, Korem Antasari, Basarnas, SKPD Pemprov Kalsel, BWSK Wilayah III Kalimantan, relawan bencana dan stake holder terkait.
Dalam Rakor juga disosialisasikan hasil kajian risiko bencana tahun 2023 di Provinsi Kalimantan Selatan.
Dokumen kajian risiko bencana ini dapat diakses dan didownload di linktree kemudian masuk ke aplikasi Ingat Si Anang. Dokumen kajian risiko bencana Kalsel sudah terkoneksi link BNPB. “Dokumen berisi peta daerah kerawanan bencana serta analisa risiko bencana,” kata Bambang.
Tingkat risiko bencana sebuah daerah dihasilkan dari analisa bahaya bencana, kerentanan bencana dan kapasitas bencana.
“Dari analisa risiko bencana dihasilkan dokumen rekomendasi mitigasi bencana yang berisi upaya pengurangan risiko bencana dan peningkatan kapasitas dalam menanggulangi bencana,” jelas Bambang.
Dalam kajian risiko bencana Kalsel juga dapat dilihat fasilitas publik rawan terdampak bencana.
Kemudian ada info Peringatan dini akan bencana banjir dari early warning system yang sudah dipasang di lokasi rawan banjir.
BPBD Kalsel menurut Bambang, telah meningkatkan kewaspadaan akan bencana banjir karena peningkatan curah hujan belakangan ini. “Sesuai instruksi Gubernur Kalsel, kita terus memantau peningkatan debit air dan siaga untuk penanganan darurat bencana,” pungkas Bambang. Ary